Rabu 30 Sep 2020 05:27 WIB

UI Dorong Kepeloporan Masyarakat Atasi Sampah di Limbangan

Sampah domestik memiliki potensi yang baik apabila di kelola dan dimanfaatkan.

Mahasiswa UI yang tergabung dalam program pengabdian masyarakat UI 2020.
Foto: istimewa
Mahasiswa UI yang tergabung dalam program pengabdian masyarakat UI 2020.

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Mahasiswa UI yang tergabung dalam program pengabdian masyarakat UI 2020 bekerjasama dengan Himpaudi kecamatan Blubur Limbangan kabupaten Garut gagas berdirinya komunitas Gerakan Sampah Sehat untuk Pemanfaatan Lahan Sempit (Gemas-Alit) sebagai komitmen tehadap penyelesaian permasalahan sampah khususnya didaerah kecamatan Blubur Limbangan. 

Kegiatan dengan tema “Workshop Pengelolaan dan Pengolahan sampah domestik serta pembentukan Gerakan Sampah Sehat untuk Pemanfaatan Lahan Sempit (Gemas-Alit) “ ini dipandu oleh trainer P4S Champ dari Kementan dan diselenggarakan dalam 2 sesi kegiatan yaitu pengarahan pemanfaatan lahan sempit pekarangan yang memiliki nilai ekonomis dan juga pelatihan pengelolaan pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk cair, Mikro Organisme Lokal ( MOL) dan juga pupuk kompos. 

Dalam kegiatan ini dihadiri oleh 20 peserta dari kelompok pelopor Gemas-Alit yaitu Himpaudi, Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah serta Tenaga Pendidik dari MTS Muhammadiyah. Selain itu juga kegiatan ini tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19 sesuai anjuran pemerintah.

“Sampah domestik memiliki potensi yang baik apabila di kelola dan dimanfaatkan, namun menjadi permasalahan sosial dan juga lingkungan apabila dibiarkan saja. Sampah domestik ini seperti pisau yang memiliki dua wajah. Maka dari itu penting untuk membangun kepeloporan ditengah masyarakat guna mengeksplor potensi yang tersembunyi dibalik sampah domestik,” ujar mahasiswa UI Yazfi Alam Alhaq yang menjadi penyelenggara kegiatan dalam keterangan persnya, Selasa (29/9). 

Dalam kegiatan yang telah dilenggarakan pada Sabtu (26/9) di kompleks Gedung MTs Muhammadiyah Blubur Limbangan, Yazfi mengatakan kepeloporan ini akan dibekali dengan pengetahuan serta keahlian tekhnis dalam pengolahan sampah sehingga mampu mendorong kesadaran yang sama ditengah masyarakat khususnya Blubur Limbangan.

Kepala desa Limbangan Tengah Haji Tata yang turut hadir serta membuka dalam kegiatan ini menyampaikan, “Sebenarnya yang harus difahami oleh masyarakat bahwa istilah sampah itu tidak ada. Yang ada ialah potensi yang belum tergali sehingga barang yang kita anggap sampah tidak memiliki nilai Guna dan juga nilai ekonomi”. 

Tata mengaku memiliki pengalaman untuk mengelola pemanfaatan sampah di Lapas Tasikmalaya yang mana memiliki nilai ekonomis hingga ratusan juta setiap tahunnya dan berharap sinergi masyarakat dalam meminimalisir permasalahan sampah melalui BUMDes sehingga mampu menggali potensi khususnya ekonomi dibalik sampah.

Ketua Himpaudi Blubur Limbangan Rika Irawan menyatakan pengenalan masyarakat untuk pengelolaan sampah merupakan hal yang biasa. Namun mendorong kepeloporan di tengah masyarakat untuk terus menerus menggali potensi di balik sampah dan mengingatkan bahaya di balik permasalahan sampah merupakan inovasi yang tepat guna membangun kesadaran pengelolaan sampah domestik oleh kelompok rumah tangga. 

Kegiatan yang digawangi oleh Yazfi Alam Alhaq, Biantara Albab dan juga M Amin selaku Mahasiswa Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) mengandeng kelompok pendidik seperti Himpaudi dan juga Tenaga Pendidik MTS Muhammadiyah Blubur Limbangan dikarnakan fungsi kependidikan berperan besar dalam regenerasi kelompok kepeloporan GEMAS-ALIT. Selain itu juga hadirnya kelompok kepemudaan seperti Nasyiatul Aisyiyah dan Pemuda Muhammadiyah diharapkan mampu memberi contoh riil di tengah masyarakat terkait pengolahan dan pengelolaan sampah domestik dan pemanfaatan lahan sempit milik masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement