Selasa 29 Sep 2020 23:33 WIB

Parejo Sakit Hati Atas Keputusan Manajemen Valencia

Ia berharap pandemi segera berakhir demi menyelamatkan keuangan klub.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Dani Parejo saat masih berseragam valencia.
Foto: www.foxsports.com
Dani Parejo saat masih berseragam valencia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meninggalkan klub yang telah lama diperkuat tentunya terasa berat, apalagi sempat dipercaya mengenakan ban kapten pun menyabet gelar bergengsi. Hal tersebut, yang baru saja dialami gelandang tengah Dani Parejo.

Sosok Dani Parejo sebagai pemain kunci Valencia memang sudah tak dapat dipertanyakan lagi. Meski limitasi atletisnya tak selincah Andreas Iniesta, kecepatannya tak sebanding Dele Alli, namun pergerakan pun sentuhan magisnya kerap memanjakan rekan setim.

Peran gelandang jebolan Akademi Real Madrid, La Fabrica, ini memang sangat vital dalam permainan Los Che, julukan Valencia. Ia memegang kendali tempo, memutuskan pola permainan tim ketika bertahan pun menyerang.

Grafik soal permainanya setiap musim pun semakin menanjak. Musim lalu, bersama Kelelawar Hitam Parejo mencatat 35 penampilan dengan torehan delapan gol, pun tiga assist.

Namun nasib malang tak dapat ditepis, Parejo terpaksa harus mengakhiri perjalanannya bersama tim yang bermarkas di Estadio Mestalla itu. Pasalnya, pesepak bola berusia 31 tahun itu dilelang pihak klub ke klub rival La Liga Spanyol, Villarreal pada musim panas 2020.

Menanggapi keputusan tersebut, Parejo menegaskan dirinya sangat kecewa dengan kebijakan minor petinggi klub. Padahal, dirinya sudah memutuskan tekad untuk pensiun dengan Los Che.

"Saya merasakan hal sulit, keputusan klub tak dapat diterima meski pada akhirnya saya harus menjalankannya," kata Parejo kepada Republika melalui wawancara jarak jauh, Selasa (29/9).

Sejatinya keputusan petinggi Valencia untuk melepas beberapa pilar andalan mereka musim panas ini mendapat respons negatif dari mantan pemain, dan juga suporter Kelelawar Hitam.

Bahkan, beberapa suporter melakukan aksi protes di depan stadion Mestalla. Akan tetapi, Parejo tak ingin membicarakan hal tersebut, dan memilih untuk fokus bersama Villarreal.

"Saya memiliki masa-masa yang indah bersama Valencia. Tapi, saya tak ingin terus terlarut dalam persoalan ini. Saat ini saya senang dan bersemangat untuk membantu Villarreal mendapatkan apa yang mereka inginkan," sambung eks penggawa Getafe.

Kebijakan bos Valencia, Peter Lim untuk menjual para pemain mereka tak terlepas dari rencana mereka mengatur, pun menyeimbangkan neraca keuangan klub yang merosot karena pandemi virus corona.

Sejak dampak pandemi Covid-19 melahap Benua Biru bulan Maret lalu, aktivitas pertandingan sepak bola sempat ditangguhkan, meski pun kembali digelar tanpa kehadiran penonton di stadion.

Akibat hal tersebut banyak klub Eropa menjerit histeris. Mereka dilanda krisis dan beberapa klub menjatuhkan pilihan untuk memecat para staf demi memangkas biaya pengeluaran klub.

Pesepak bola bernama lengkap Daniel Parejo Munoz memahami situasi sulit tersebut. Ia pun, berharap jika kondisi saat ini cepat segera berakhir dan pertandingan sepak bola dapat kembali disaksikan secara langsung oleh pendukung.

"Tapi aku harus mengatakan, banyak hal yang berbeda, dan pemain pun tak bisa berbuat apa apa, dan aku berharap melihat orang di stadium secepatnya, karna itu akan menjadi pertanda yg baik, bukan hanya untuk saya, tapi untuk dunia secara umum," kata Parejo.

"Di level profesional bermain dengan fan di stadium akan sangat membantu, kamu akan mendapatkan dukungan, tapi bagaimana pun kita harus beradaptasi dengan situasi ini. Aku membayangkan semua orang ingin mengakhiri pandemi corona secepatnya, tapi kita harus mengikuti protokol yg dibuat oleh spesialis," sambung dia.

Parejo memperkuat Valencia selama sembilan musim sejak diboyong dari Getafe 2011 silam. Bersama Los Che ia sukses mempersembahkan gelar Copa del Rey 2019, gelar pertama klub sejak 11 tahun terakhir. Penjualan dua pemain kunci baik Parejo, pun Francis Coquelin jelas menimbulkan gelombang kritik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement