Selasa 29 Sep 2020 18:22 WIB

Reservasi 10 Hari Pertama, Ada 16 Ribu Pendaftar Umroh

Ada 16 ribu orang yang melakukan pendaftaran lewat aplikasi untuk umroh

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Menteri urusan haji dan umrah Saudi Arabia, Dr. Muhammad Saleh Benten.
Foto: saudigazette
Menteri urusan haji dan umrah Saudi Arabia, Dr. Muhammad Saleh Benten.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Reservasi untuk 10 hari pertama bagi calon jamaah umroh telah selesai. Hal ini disampaikan Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi, Muhammad Saleh Benten, dalam Al Arabiya TV sebagaimana dilansir di Argaam, Selasa (29/9).

Benten mengungkapkan, selama rentang waktu tersebut ada 16 ribu orang yang melakukan pendaftaran di jam-jam pertama peluncurkan aplikasi Eatmarna. Kementerian Haji dan Umrah Saudi telah meluncurkan aplikasi 'Eatmarna' untuk mendapatkan izin umroh dan mengunjungi Masjid Nabawi.

Pendaftaran ini dimulai 4 Oktober sebagai tahap pertama. Kementerian mengembangkan aplikasi tersebut untuk memungkinkan mereka yang ingin mengunjungi Makkah dan Madinah untuk melakukan Umrah, kunjungan dan sholat di Dua Masjid Suci.

Termasuk juga untuk mengatur waktu ibadah mereka, merencanakan perjalanan sebelumnya, dan memesan layanan opsional dengan mudah dan kemudahan, dan dengan cara yang menjamin penerapan kewaspadaan dan tindakan pencegahan untuk mencegah virus Corona.

 

Dia menambahkan, pembukaan ibadah umroh ini akan berlangsung dalam tiga tahap. Benten mengungkapkan, tahap pertama akan memungkinkan 6.000 jemaah setiap hari dan akan dibagi menjadi 12 kelompok dalam 24 jam. Pelaksanaannya akan mempertahankan langkah-langkah jarak sosial dengan bantuan pihak berwenang untuk memastikan jamaah menerima pelayanan yang sama dengan jamaah haji.

"Ini akan lebih akurat, lebih tepat dengan lebih banyak tindakan pencegahan di tempat. Kami memiliki rencana implementasi yang akurat untuk memfasilitasi arus jamaah dari tanggal 17 Safar (4 Oktober) untuk melakukan ritual umroh," kata dia.

Setiap tahapan pelaksanaan akan digelar dengan kapasitas tertentu dan di bawah pengawasan yang ketat, serupa dengan standar yang diberlakukan selama haji Agustus lalu. "Kementerian ada di sini untuk membantu para peziarah," tutur Benten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement