Selasa 29 Sep 2020 18:01 WIB

Wagub Jabar Minta Santri Ponpes Husnul Khotimah Dipulangkan

Santri Ponpes Husnul Khotimah diminta pulang ke rumah dan ponpes tak gelar KBM

Rep: Lilis sri handayani/ Red: Esthi Maharani
Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) sekaligus Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Uu Ruzhanul Ulum menghentikan sementara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan. Keputusan ini, berdasarkan kesepakatan bersama pimpinan dan pengurus ponpes.
Foto: istimewa
Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) sekaligus Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Uu Ruzhanul Ulum menghentikan sementara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan. Keputusan ini, berdasarkan kesepakatan bersama pimpinan dan pengurus ponpes.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Para santri yang sehat di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan diminta untuk dipulangkan terlebih dulu ke rumahnya masing-masing. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di ponpes tersebut.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, saat melihat langsung kondisi di ponpes tersebut, Selasa (29/9).

‘’Saya memohon kepada pimpinan ponpes, tapi bukan instruksi sifatnya, untuk tidak melaksanakan proses belajar mengajar di ponpes ini (untuk sementara waktu),’’ kata Uu.

Permintaan Uu itu disampaikan menyusul ditemukannya 46 santri positif Covid-19 di ponpes tersebut. Bahkan, jumlah santri yang terpapar virus itu kemudian bertambah.

Uu pun bersyukur, pihak pimpinan ponpes mengerti apa yang menjadi arahan Pemprov Jabar dalam menangani kasus tersebut. Pihaknya pun tidak sampai harus memaksa ponpes untuk melakukan penutupan itu.

‘’Dengan kearifan dan kebijaksanaan pimpinan ponpes, beliau mau menutup,’’ tutur Uu.

Uu menambahkan, pemulangan para santri itu akan diutamakan bagi para santri yang dinyatakan sehat dan bebas dari Covid-19. Sedangkan santri yang terpapar Covid-19, untuk sementara tetap diisolasi di pesantren hingga menunggu kondisi mereka dinyatakan sehat dan bebas Covid-19.

Untuk itu, Pemprov Jabar akan memberikan bantuan 5.000 tes PCR sehingga santri yang dipulangkan ke rumah masing-masing sudah jelas statusnya negatif Covid-19. Dengan demikian, mereka dipastikan tidak akan menularkan virus itu di daerah masing-masing.

‘’Bagi santri yang positif,  akan ditangani di sini bersama Pemkab Kuningan dan Ponpes. Kalau sudah negatif, baru dikembalikan (dipulangkan),’’ tukas Uu.

Uu menyatakan, proses pemulangan santri akan dilakukan setelah mereka selesai menjalani tes PCR. Namun, dia mengakui tes PCR tidak bisa dilakukan sebanyak 5.000 orang sekaligus. Namun, dilakukan secara bertahap karena keterbatasan petugas.

‘’Hari ini 400 (tes PCR). Besok berlanjut lagi,’’ terang Uu.

Uu mengakui, penyebaran Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah Kuningan merupakan kluster pesantren pertama di Jabar. Untuk mencegah kasus tersebut, dia meminta kepada pesantren lainnya untuk benar-benar mentaati protokol kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan gubernur Jabar.

Jubir Ponpes Husnul Khotimah Kuningan, Ustaz Sanwani, menyatakan, pihaknya mengikuti arahan wagub Jabar untuk memulangkan para santri yang sehat. Proses pemulangan para santri akan diatur oleh pihak yayasan.

‘’Hari ini 400 orang, besok juga berlanjut terus sampai habis (seluruh santri dan pegawai ponpes). Yang negatif akan dipulangkan,’’ tandas Sanwani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement