Selasa 29 Sep 2020 16:36 WIB

Warga Positif Covid-19 Setelah Mandikan Jenazah

Saat akan dimakam ambulans pembawa jenazah dibelokkan ke rumah.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Indira Rezkisari
Dinas Kesehatan Cilacap memastikan ada seorang warga yang memandikan jenazah positif Covid-19.
Foto: Wikipedia
Dinas Kesehatan Cilacap memastikan ada seorang warga yang memandikan jenazah positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Menyusul hasil tracing dan swab terhadap kasus pembukaan peti jenazah positif Covid-19 di Kroya Kabupaten Cilacap, Dinas Kesehatan Cilacap memastikan ada seorang positif Covid-19 setelah ia memandikan jenazah pasien positif corona. Selain itu, istri almarhum juga diketahui positif Covid.

''Namun untuk istri almarhum, sudah meninggal pada 21 September 2020 lalu. Hanya hasil tes swabnya, baru kita ketahui kemarin,'' jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Giriana Dewi, Selasa (29/9).

Baca Juga

Sebagaimana diketahui, seorang laki-laki warga  Desa Mergawati Kecamatan Kroya, dilaporkan masuk rumah sakit di Banyumas pada 16 September 2020. Gejala sakit yang dialami pasien, mirip dengan gejala pasien Covid sehingga oleh pihak rumah sakit dilakukan tes swab.

Namun belum lama dirawat di rumah sakit tersebut, pasien meninggal dunia. Meski hasil swab belum belum keluar, pihak rumah sakit memperlakukan jenazah pasien dengan menggunakan protap jenazah Covid-19. Jenazah diantarkan langsung ke tempat pemakaman, untuk dikuburkan.

Dalam perjalanan, mobil ambulans yang mengantar jenazah dibelokkan ke rumah duka. Di rumah duka ini, jenazah kembali dimandikan dan disholatkan.

Menyusul laporan kejadian ini, pihak Dinkes Cilacap bertindak cepat dengan melakukan tes swab. Sebanyak 32 orang yang kontak erat dengan jenazah dan pasien selama hidupnya, dilakukan tes swab. Dari hasil test tersebut diketahui ada enam orang yang positif.

Dari enam orang yang positif tersebut, dua orang merupakan warga yang kontak dengan jenazah. ''Salah satunya yang positif adalah istri almarhum, yang juga meninggal dunia pada 21 September 2020 lalu,'' katanya. Sedangkan empat orang lainnya adalah warga yang sempat melakukan kontak erat semasa almarhum masih hidup.

Sementara menyusul temuan ratusan santri di Banyumas positif Covid 19, dr Pramesti menyatakan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan swab massal di lingkungan pondok pesantren. Namun dia menyebutkan, tes swab massal tersebut tidak dilakukan terhadap semua santri. Namun hanya dilakukan pada beberapa santri di masing-masing pesantren. ''Setiap pesantren, akan ada santri yang diambil sebagai sampling tes swab,'' katanya.

Menurutnya, tindakan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kondisi pesantren di Cilacap, steril terhadap Covid 19. ''Saat ini, kita sedang melakukan pendataan. Setelah datanya lengkap, baru kita lakukan tes swab,'' jelasnya.

Data sementara dari Kantor Kemenag Cilacap, menyebutkan ada 248 lembaga pesantren di seluruh wilayah Kabupaten Cilacap. Sedangkan jumlah santrinya mencapai sekitar 50.000 orang. Informasi dari Kemenag juga menyebutkan, 90 persen pesantren di Cilacap sudah melakukan kegiatan belajar.

Mengenai tes swab yang dilakukan, dr Pramesti menyebutkan,  jumlah kumulatif tes swab yang sudah dilakukan pada warga di wilayahnya sudah mencapai kisaran 11.000 kali tes. Dari jumlah itu, tingkat positivity rate sebesar 1,49 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement