Puan Sampaikan Dukacita atas Peristiwa Longsor di Tarakan

Sejak Januari-September 2020 bencana alam terbanyak adalah tanah longsor dan banjir.

Selasa , 29 Sep 2020, 10:13 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Puan Maharani
Foto: DPR RI
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa longsor terjadi di Kota Tarakan, Kalimantan Timur, Senin (28/9). Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan dukacita atas terjadinya peristiwa tersebut. "Saya dan keluarga besar DPR RI turut berduka cita atas bencana ini," kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/9).

Dia mengutip data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang menyatakan bahwa bencana alam yang paling banyak terjadi sejak Januari-September 2020 adalah tanah longsor dan banjir. Puan mengimbau masyarakat dan pemerintah pusat serta pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana tersebut. "Bencana di tengah pandemi Covid-19 tentu akan semakin berat. Kita semua harus waspada, meski bencana sulit diduga," ujarnya.

Baca Juga

Politikus PDI Perjuangan tersebut mengungkapkan bahwa saat ini DPR RI tengah membahas RUU Penanggulangan Bencana atau tentang Perubahan Atas UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana yang diusulkan DPR RI. RUU itu sebagai pembaruan terkait regulasi penanggulangan bencana dari undang-undang sebelumnya yang dinilai belum mengatur lebih rinci penanganan bencana, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini. 

Menurutnya pembahasan RUU Penanggulangan Bencana di antaranya meliputi batas minimum anggaran kebencanaan, penambahan unsur profesional dalam penanggulangan bencana, sanksi pidana, serta partisipasi masyarakat saat pra bencana, darurat bencana, maupun pascabencana.

"DPR RI terus menyerap masukan dari masyarakat, pakar, serta pihak lain yang kompeten dalam pembahasan RUU ini untuk menguatkan penanggulangan bencana di Indonesia," ungkap mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tersebut.

Sebelumnya diberitakan tanah longsor terjadi di Kelurahan Juata Permai RT 17, Kecamatan Tarakan Utara, sekitar pukul 01.30 WITA. Keterangan ini disampaikan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP - PMK) Tarakan, Hanip Manisan.

Korban tewas karena musibah tanah longsor di Tarakan pada Senin dini hari sejauh ini mencapai 14 orang. "Ada empat lokasi musibah longsor yaitu di Juata Permai, Karang Anyar Pantai, Jalan Matahari, dan Gunung Selatan," katanya di Tarakan.

Jumlah yang tewas di Juata Permai sebanyak tujuh orang, Jalan Matahari sebanyak tiga orang, Gunung Selatan ada tiga orang, dan Karang Anyar Pantai ada satu orang.