Selasa 29 Sep 2020 07:39 WIB

Ikapi Awards Warnai Pembukaan IIBF 2020

Ini merupakan ajang penghargaan kepada para pegiat literasi.

Rep: my32/my33/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Panitia Indonesia International Book Fair (IIBF) Edisi Virtual 2020, Arys Hilman memberikan kata sambutan pada pembukaan IIBF 2020, Senin (28/9).
Foto: Dok Ikapi
Ketua Panitia Indonesia International Book Fair (IIBF) Edisi Virtual 2020, Arys Hilman memberikan kata sambutan pada pembukaan IIBF 2020, Senin (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) secara resmi membuka Indonesia Internasional Book Fair (IIBF) 2020 secara virtual melalui Zoom, Senin (28/9). Sebagai penyelenggara, Ikapi menggelar pameran buku internasional dari 28 September sampai 7 Oktober 2020.

Salah satu kegiatan yang diadakan pada pembukaan kali ini adalah Ikapi Awards yang  telah diadakan dalam beberapa tahun terakhir. Ini merupakan ajang penghargaan kepada para pegiat literasi yang berperan menggerakkan industri penerbitan buku di Indonesia.

Penghargaan pertama, dengan kategori “Literacy Achievement” diraih oleh (Alm) Sapardi Djoko Damono yang diwakili oleh istrinya, Sonya Sondakh. Penghargaan kedua, dengan kategori “Literacy Promoter” dianugerahkan kepada (Alm) Ajip Rosidi, yang diwakili oleh sang anak, Titi Surti Nastiti. 

Selanjutnya  buku berjudul “Teluk Alaska” karya Eka Aryanti dikategorikan sebagai “Book of the Year”. Sementara penghargaan dengan nominasi “Writer of the Year” diraih oleh Meta Hanindita, tokoh literasi dan penulis yang kontributif. Penghargaan terakhir, dengan kategori “Rookie of The Year”, diserahkan kepada Jerome Polin Sijabat. 

Acara puncak pada “Pembukaan Indonesia International Book Fair (IIBF) 2020 Edisi Virtual” diisi sambutan sekaligus pembukaan acara oleh Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Ricky Pesik.

Pemenang "Rookie of the Year", Jerome Polin mengatakan, dia dianugerahi penghargaan atas bukunya yang berjudul Mantappu Jiwa. Buku itu dinilai unik karena berisi latihan matematika yang dipadukan kisah perjuangan hidup sang penulis.

"Saya benar-benar kaget dan tidak percaya. Saya bukan penulis yang pandai membuat kalimat indah dengan kemampuan sastra yang tinggi. Saya hanya seorang pemula yang menuangkan perjuangan hidup saya hanya dalam tulisan," kata jerome Polin dalam sambutannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement