Senin 28 Sep 2020 22:45 WIB

Ahli Sebut Pandemi Berdampak Pada Psikologis Anak

Ahli sebut anak-anak rentan alami gangguan psikologis dampak dari pandemi Covid-19.

Ahli sebut anak-anak rentan alami gangguan psikologis dampak dari pandemi Covid-19 (Foto: ilustrasi)
Foto: Pxfuel
Ahli sebut anak-anak rentan alami gangguan psikologis dampak dari pandemi Covid-19 (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Dokter spesialis kesehatan jiwa, dr Predito Prihantoro, SpKJ, mengemukakan, anak-anak memiliki kerentanan tinggi terhadap gangguan psikologis dampak pandemi Covid-19. Pasalnya, pandemi telah mempengaruhi perubahan pola interaksi sosial antarindividu.

"Gangguan psikologi sangatlah rentan terjadi pada anak usia dini yang duduk di bangku sekolah dasar atau taman kanak-kanak," kata Predito di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (28/9).

Baca Juga

Predito menjelaskan, risiko gangguan psikologi yang mungkin terjadi kepada anak terutama pada perubahan perilaku, seperti stres, cemas, dan masalah tidur. Oleh karena itu kebutuhan psikologis anak harus tetap dipenuhi dimasa pandemi.

"Bisa terjadi karena, anak tidak lagi berinteraksi dengan teman sejawatnya, sekolah diliburkan sehingga kebebasan berkomunikasi dan bermain sangat kurang," ujar dia.

Selain itu, peran serta kreativitas orang tua dalam berkomunikasi dan berinteraksi pada anak juga sangatlah diperlukan. Hal ini supaya proses tumbuh kembang secara psikologis anak dapat dipantau dengan baik. Orang tua selalu berkomunikasi dengan gurunya untuk memastikan proses belajar mengajar di rumah tetap berjalan dengan baik, sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.

"Di sinilah tantangan terberat dialami oleh orang tua yang mana menggantikan posisi (peran) guru, yang mana tetap harus memberikan hak-hak asuh anak pada proses pertumbuhannya," ujarnya.

Predito menyarankan, orang tua harus lebih sabar, dimana saat ini (masa pandemic COVID-19) peran dan tanggung jawab guru sebagian/lebih banyak bergeser menjadi tugas orang tua. Pada situasi ini, orang tua diharuskan lebih sering berinteraksi dengan anak.

Kemudian, tidak disarankan membandingkan anak dengan anak yang lainnya. Hal ini penting demi menjaga perkembangan psikologis dan kepercayaan diri individu anak. Memberikan kesempatan anak untuk tetap bermain, memberikan jadwal seperti di sekolah kapan dia harus belajar dan kapan dia harus bermain.

"Selain itu, disarankan untuk orang tua tetap berkonsultasi dengan dokter ahli di bidang psikologi dan sejenisnya, untuk mengetahui sejauh mana pertumbuhan fisik dan psikologis di fasilitas kesehatan yang ada," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement