Selasa 29 Sep 2020 07:27 WIB

Kiat Kampanye Virtual Para Paslon di Masa Pandemi

Warga mengakui tidak ada masalah dengan kampanye secara virtual tersebut

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Warga berbincang dengan Calon Wali Kota Solo dari Partai PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka melalui virtual box saat Kampanye Blusukan Online di kampung Dawung, Serengan, Solo, Jawa Tengah, Ahad (27/9/2020).
Foto: ANANTARA/Mohammad Ayudha
Warga berbincang dengan Calon Wali Kota Solo dari Partai PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka melalui virtual box saat Kampanye Blusukan Online di kampung Dawung, Serengan, Solo, Jawa Tengah, Ahad (27/9/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Masa pandemi Covid-19 membuat segala aktivitas dilakukan secara daring/virtual, termasuk kampanye menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2020. Pasangan calon (paslon) Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa memilih kampanye secara virtual demi menjaga protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Senin (28/9) sore, Gibran menyapa warga Pajang RW 04 Kecamatan Laweyan, Solo. Namun, Gibran tak benar-benar hadir di lokasi tersebut. Putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut hadir dalam layar televisi 42 inci yang disebut virtual box campaign (boks kampanye virtual).

Melalui layar berukuran 1x0,5 meter, pengusaha katering tersebut menyampaikan visi-misi jika terpilih memimpin Kota Solo sampai lima tahun ke depan. Selain itu, Gibran juga mencatat keluhan-keluhan warga setempat.

Salah satu warga, Suwandi, sempat berbincang dan menyampaikan keluh kesah kepada Gibran. Meski dilakukan secara virtual, Suwandi mengaku tidak memiliki kendala dalam berinteraksi dengan calon wali kota Solo tersebut. "Saya mengajukan penyambungan sanitasi dan rumah tak layak huni (RTLH). Dan disambut dengan baik sama Mas Gibran. Saya kira bagus (kampanye virtual) enggak ada kesulitan, lancar," ungkap warga RT 02/RW 04 Pajang tersebut.

Warga lainnya, Bambang Sudarmojo yang juga Ketua RT 04, menyampaikan kepada Gibran mengenai aspirasi warganya terkait dengan masalah lingkungan. Bambang mengatakan, warganya mengharapkan linkungan yang bersih dan sehat. Namun, selama ini, kampungnya kerap terjadi banjir. "Saya mohon kepada Mas Gibran untuk dibikinkan talut. Karena kalau semakin lama banjir akan membawa erosi dan sungai menjadi dangkal, meluapnya lebih luas," ucap Bambang.

Sementara itu, Gibran menyatakan telah mencatat keluhan-keluhan warga setempat, termasuk keluhan soal banjir. "Beberapa kali saya ke Pajang memang sungainga kotor sekali, banyak sampah, airnya kotor dan menimbulkan bau. Karena sungainya perbatasan antara Solo dan Sukoharjo, harus ada solusi nanti. Saya sudah koordinasi dengan Menteri PUPR mudah-mudahan segera dicarikan solusi," papar Gibran.

Bapak dua anak tersebut menambahkan, dia membagi tugas dengan calon wakil wali kota pasangannya, Teguh Prakosa, dalam masa kampanye ini. Tujuannya agar bisa mengkaver semua wilayah di Solo. Selain itu, Gibran berencana menambah virtual box campaign agar dalam satu hari bisa menjangkau beberapa wilayah. "Pak teguh lebih banyak offline, saya banyak online. Targetnya sehari sebanyak mungkin lokasi. Tetapi kami tidak bisa lebih dari 10 lokasi karena berkomitmen menjaga protokol kesehatan," tuturnya.

Sementara tim pemenangan pasangan calon Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo) lebih banyak melakukan kampanye luring secara door to door pada masa awal kampanye. 

Sekretaris Tim Pemenangan Bajo, Danik Prawita Sari, mengatakan tim kampanye Bajo terbagi di lima kecamatan di Solo. Setiap kecamatan ada sekitar 20 orang yang diterjunkan. "Kalau dibagi tiap kelurahan hanya sekitar dua sampai tiga orang yang blusukan, sekaligus menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Menurut Danik, tim relawan lebih banyak menjelaskan secara langsung kepada masyarakat mengenai visi dan misi paslon jalur perseorangan tersebut. "Kami fokusnya memang mengenalkan kepada setiap warga tentang program kerja pasangan Bajo nantinya," tutur Danik.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement