Senin 28 Sep 2020 20:28 WIB

Formasi PPSMB UGM 2020 Raih Rekor MURI

UGM menghadirkan 1.825 gambar dari 900 lampu yang tersusun dalam 30 baris baja.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Formasi Pelita Gadjah Mada hadirkan 1.825 gambar dari 900 lampu yang tersusun dalam 30 baris baja 6x6 meter.
Foto: ugm
Formasi Pelita Gadjah Mada hadirkan 1.825 gambar dari 900 lampu yang tersusun dalam 30 baris baja 6x6 meter.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Museum Rekor Indonesia (Muri) menetapkan Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Universitas Gadjah Mada (UGM) 2020 sebagai Kolase Digital Terbanyak dalam Rangkaian Lampu nomor rekor 9.635. Rekor ini terpecahkan melalui Formasi Pelita Budaya Gadjah Mada pada PPSMB UGM 2020.

Rekor ini dipecahkan di Gedung Pusat UGM pada 23 Agustus 2020 lalu. Formasi Pelita Gadjah Mada menghadirkan 1.825 gambar dari 900 lampu yang tersusun dalam 30 baris baja 6x6 meter. Waktu mengambil dan mengunggah gambar 300 menit.

Baca Juga

Sub Koordinator Selebrasi PPSMB UGM 2020, Gabriella Felicia mengatakan, formasi ini pengembangan narasi dari tema besar PPSMB UGM 2020 Gemilang Budaya Songsong Dunia. Sedangkan, formasi dari lampu datang dari panitia.

Tujuannya, untuk membuat konsep selebrasi yang menarik, tapi tetap membuat UGM muda bangga. Felicia mengaku tidak menyangka formasi yang mereka kembangkan itu akan mencetak rekor.

Ia menilai, capaian ini merupakan bentuk apresiasi ke tim yang telah membuat konsep hebat, dan akhirnya sesuai prosedur lolos malah memecahkan Rekor MURI. Felicia berharap, ini jadi wadah baru mengenalkan budaya Indonesia ke dunia.

"Pencapaian rekor MURI ini merupakan sebuah apresiasi tinggi terhadap seluruh unsur panitia yang bekerja sangat profesional untuk mendukung berjalannya proses ini," kata mahasiswa Sastra Indonesia UGM 2018 tersebut, Senin (28/9).

Koordinator Umum PPSMB UGM 2020, M Trianda Kusuma menekankan, pencapaian ini sekaligus membuktikan walaupun banyak hambatan dalam pelaksanaan PPSMB tahun ini tetap bisa berkiprah dan berprestasi. Terutama, karena pandemi Covid-19.

"Dengan penghargaan ini bukan berarti kesuksesan kami berhenti melainkan akan terus memberikan yang terbaik untuk almamater serta negeri ini. Dalam kondisi apapun, mahasiswa UGM siap menyongsong dunia dengan kreativitas dan inovasi," ujar Trianda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement