Senin 28 Sep 2020 19:59 WIB

Usia Dibatasi, Asphurindo tak Batalkan Keberangkatan Umroh

Rata-rata jamaah umroh dari Indonesia sudah berusia lanjut, di atas 65 tahun.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Usia Dibatasi, Asphurindo tak Batalkan Kebarangkatan Umroh (ilustrasi).
Foto: republika.co.id
Usia Dibatasi, Asphurindo tak Batalkan Kebarangkatan Umroh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kerajaan Arab Saudi menetapkan batasan usia jamaah yang ingin menjalankan ibadah umroh, yakni 18-65 tahun. Batasan ini dibuat mengikuti protokol kesehatan yang ada dan menjaga jamaah dari penyebaran Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan Inboud Indonesia (Asphurindo), Muhammad Iqbal Muhajir, menyebut pihaknya menerima kebijakan tersebut. Meski demikian, jamaah yang usianya di luar kriteria dan telah mendaftar tidak akan dibatalkan keberangkatannya.

"Dari kami, kami pasti mengikuti aturan atau kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi, melalui Kementerian Haji dan Umrah. Ini sudah final dan kita tidak bisa mengganggu gugat," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (28/9).

Iqbal menyebut pihaknya menyadari kebijakan tersebut dibuat untuk menjaga kesehatan dan keselamatan semua pihak. Arab Saudi memutuskan membuka kembali umroh dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Bahkan, untuk masuk ke Masjidil Haram meski bukan jamaah umroh, harus mendaftar dulu menggunakan aplikasi.

Meski demikian, ia tidak memungkiri jika pihaknya merasa sangat kecewa dan menyesalkan kebijakan itu. Iqbal menyebut, rata-rata jamaah umroh dari Indonesia sudah berusia lanjut, di atas 65 tahun.

Untuk saat ini, usaha yang bisa dilakukan oleh asosiasi adalah melobi melalui Kementerian Agama atau Pemerintah Indonesia, agar kebijakan tersebut bisa ditinjau ulang. Ia menyadari, ranah pembicaraan ini adalah antar pemerintah atau government to government.

"Bagi jamaah yang sebelum pandemi sudah mendaftar dan belum berangkat, kami belum bisa mengeluarkan kebijakan apapun, termasuk membatalkan keberangkatan mereka," lanjutnya.

Melihat dari keterangan yang dikeluarkan Saudi, ia menyebut pada tahap keempat saat umroh dibuka untuk Muslim internasional, kuota yang berjalan sudah kembali seperti semula atau 100 persen.

Iqbal sendiri menyebut pihaknya akan melihat kondisi dan situasi saat umroh bagi jamaah di luar Saudi dibuka. Namun berdasarkan keterangan dari Saudi, di tahap keempat semua aspek sudah berjalan normal dan bebas, sehingga asosiasi tidak mengimbau dilakukan pembatalan bagi jamaah di luar usia yang sudah ditetapkan.

"Perkiraan September 2021, ini sudah normal semua pelaksanaan umroh. Pembatasan ini dijalankan untuk tahap pertama, mengikuti protokol kesehatan yang ada. Untuk yang nanti, kita lihat kondisinya lagi," ujar Iqbal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement