Senin 28 Sep 2020 17:05 WIB

30 Persen Pasien Covid-19 di Surabaya adalah Lansia

Pemkot Surabaya berupaya menjaga imunitas lansia dengan membagikan vitamin gratis.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Pemkot Surabaya melalui Puskesmas dan Posyandu Lansia memberikan vitamin secara gratis bagi orang lanjut usia (lansia). Tujuannya agar imunitas tubuh tetap terjaga. Selain itu dilakukan pula pemberian pulse oximetern.
Foto: istimewa
Pemkot Surabaya melalui Puskesmas dan Posyandu Lansia memberikan vitamin secara gratis bagi orang lanjut usia (lansia). Tujuannya agar imunitas tubuh tetap terjaga. Selain itu dilakukan pula pemberian pulse oximetern.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya sejak 3-4 hari ini, jumlah kumulatif pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Surabaya, sekitar 30 persennya adalah Lansia. Pihaknya mengaku, saat ini terus melakukan tracing dari mana mereka bisa tertular. Sebab, usia di atas 70 tahun relatif kecil untuk pergi ke luar rumah.

"Kami melalui Puskesmas dan saya masih mencoba mencari tahu dari mana mereka tertular. Karena kalau dilihat dari usia segitu, mereka relatif kecil kalau pergi-pergi ke luar rumah," ujar Risma di rumah dinasnya, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Senin (28/9).

Risma memastikan, Pemkot Surabaya melalui Puskesmas dan Posyandu Lansia memberikan vitamin secara gratis bagi mereka. Tujuannya agar imunitas tubuh tetap terjaga. Selain itu dilakukan pula pemberian pulse oximetern.

"Karena itu Pemkot melalui puskesmas menyiapkan vitamin yang bisa didapatkan dengan gratis untuk para Lansia, di Puskesmas maupun melalui Posyandu-Posyandu lansia," ujarnya.

Risma kembali mengingatkan kepada masyarakat agar mewaspadai penularan yang bisa saja terjadi di lingkungan keluarga. Makanya, ia berpesan agar warga dapat semaksimal mungkin menggunakan peralatan pribadi untuk diri sendiri.

"Misalkan, piring itu kita gunakan satu, iya itu terus kita gunakan, kemudian sendok dan sebagainya. Kalau bisa ditangani sendiri," ujarnya.

Risma menyebut, berdasarkan data Dinkes, anak-anak muda yang terkena Covid-19 di Surabaya juga masih tinggi. Karenanya, ia mengimbau masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk pula cara bersosial dengan masyarakat.

"Karena itu sekali lagi saya mohon, untuk mempercepat memutus mata rantai pandemi ini kita harus disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk cara kita bersosialisasi, jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan itu harus kita patuhi bersama," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement