Senin 28 Sep 2020 14:37 WIB

Pepen: Orang Jakarta Bawa Duit ke Bekasi

Kedatangan warga Jakarta dinilai bagus, tapi mereka mengabaikan protokol.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah petugas Satpol PP menyita kursi dari kafe broker saat razia protokol kesehatan di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (27/9/2020). Penyegelan kafe tersebut akibat melanggar protokol kesehatan dan batas jam operasional restoran sampai pukul 23.00 WIB selama pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA / Fakhri Hermansyah
Sejumlah petugas Satpol PP menyita kursi dari kafe broker saat razia protokol kesehatan di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (27/9/2020). Penyegelan kafe tersebut akibat melanggar protokol kesehatan dan batas jam operasional restoran sampai pukul 23.00 WIB selama pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta memberi imbas terhadap keramaian tempat hiburan di Kota Bekasi. Akibatnya, ada beberapa kafe di kawasan Galaxy, Bekasi Selatan yang disegel oleh petugas gabungan.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menyebut, permasalahan terjadi bukan karena orang dari Jakarta mendatangi Bekasi, melainkan permasalahannya ada pada kedisiplinan personal yang tak mengindahkan protokol kesehatan.

"Kalau dia datang dari Jakarta atau pun luar Jakarta selama protokolnya dijaga berarti tidak bergerumul terus juga masker dipergunakan, jaga jarak dilakukan," kata Rahmat di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Senin (28/9).

Politisi Partai Golkar ini justru menilai kedatangan orang-orang Jakarta ke wilayahnya bisa memberi dampak ekonomi yang positif. Namun, hal itu harus diikuti dengan disiplin protokol kesehatan yang baik.

"Mereka bawa duit di sini, berarti bagus. Hanya tadi tidak dilakukan protokol sama mereka," ujar dia.

Sebelumnya, Pemkot Bekasi bersama petugas gabungan diketahui melakukan penyegelan terhadap Kafe Broker Coffee Roastery di Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Hal itu bermula dari video yang viral di sosial media yang mana kafe tersebut sama sekali tidak menerapkan protokol kesehatan. Total sudah ada empat kafe dan satu warung internet (warnet) yang disegel.

"Pemkot bersama dengan kapolres (sudah) menyegel, artinya memberikan warning artinya secara tegas kita tidak mentolerir," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement