Ahad 27 Sep 2020 23:23 WIB

Tren Kinerja BCA Syariah Terkendali dan Terus Meningkat

Pembiayaan tumbuh sekitar 16 persen (yoy) dan DPK sekitar 10 persen.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
BCA Syariah mencatat pertumbuhan pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK) positif per Agustus 2020. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
BCA Syariah mencatat pertumbuhan pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK) positif per Agustus 2020. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BCA Syariah mencatat pertumbuhan pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK) positif per Agustus 2020. Direktur BCA Syariah, John Kosasih menyampaikan pembiayaan tumbuh sekitar 16 persen (yoy) dan DPK sekitar 10 persen.

 

"Alhamdulillah, pembiayaan dan DPK per Agustus 2020 masih tetap bertumbuh, profit juga masih tumbuh sekitar 9,8 persen (yoy)," katanya kepada Republika, Ahad (27/9).

Meski di tengah pandemi, BCA Syariah masih melakukan ekspansi meski tidak signifikan. Ekspansi terbaru di Makassar, Sulawesi Selatan juga mendapat respons yang baik dari masyarakat.

John mengakui tidak bisa dipungkiri bahwa permintaan pembiayaan melambat apalagi dampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat ini yang lebih ketat. Penyaluran pembiayaan pun dilakukan secara selektif.

"Strategi kami tetap menjaga kualitas, kami disiplin dengan prinsip prudent banking," katanya. Sehingga dari sisi rasio pembiayaan bermasalah tercatat sangat kendali dengan NPF gross sebesar 0,5 persen dan nett sebesar 0,01 persen.

Tren kualitas pertumbuhan ini terus dijaga dengan baik agar berkelanjutan. BCA Syariah juga aktif terus melakukan konversi nasabah dari induk BCA di Aceh dalam rangka penyelesaian kebijakan Qanun yang akan meningkatkan portofolio hingga sekitar Rp 1 triliun.

Seiring dengan rencana merger BCA Syariah dengan Rabobank, pertumbuhan kinerja dan aset juga akan meningkat. Penggabungan tersebut akan meningkatkan aset sekitar Rp 400 miliar yang mayoritas akan meningkatkan ekuitas BCA Syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement