Ahad 27 Sep 2020 22:50 WIB

Pertamina Terlibat Dalam Pengaspalan Sirkuit Sentul

Pertamina sangat bangga bisa masuk kembali di sirkuit Sentul Internasional

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Foto suasana Sirkuit Sentul, di Bogor, Jawa Barat, (ilustrasi).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Foto suasana Sirkuit Sentul, di Bogor, Jawa Barat, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina berkomitmen untuk turut membangun negeri lewat ragam produk unggulannya. Tak hanya di sektor energi, tapi juga produk petrokimia seperti halnya aspal.

Satu diantara upaya yang dilakukan adalah melakukan pengaspalan ulang sirkuit internasional yang berada di wilayah Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Menggandeng BUMD di bumi Tegar Beriman yakni PT Prayoga Pertambangan dan Energi sebagai kontraktor, Pertamina melakukan pengaspalan di lintasan sepanjang 4 kilometer, dengan lebar ruas sirkuit sekitar 15 meter.

Sales Area Manager Petrochemical III Pertamina Christian Erwin Siahaan mengatakan bahwa kegiatan ini sudah dimulai sejak September 2020, dan diperkiranan rampung pada Oktober tahun yang sama. “Kami coba masukan penetrasi aspal dengan harapan akan menjadi penggunaan konsumsi aspal yang sustain dan bisa berkontribusi terhadap bangkitnya kembali gairah otomotif terutama di sirkuit internasional Sentul,” terang Christian kepada Energia saat berada di lokasi acara, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak terkait, telah mempercayakan sepenuhnya pada produk bitumen dari Pertamina. Christian juga berharap kerja sama tersebut bisa terjalin dengan baik. “Pertamina sangat bangga bisa masuk kembali di sirkuit Sentul Internasional,” pungkasnya.

Terpisah, Direktur Utama PT Prayoga Pertambangan dan Energi Agus Setiawan menyampaikan apresiasi kepada Pertamina atas kerja sama yang telah berjalan baik. Menurutnya, Pertamina tak hanya unggul dalam bidang energi tapi juga produk petrokimia seperti halnya bitumen.

Tak hanya sinergi, kata Agus, alasan pihaknya memilih menjalin kemitraan bersama Pertamina adalah harga yang kompetitif ditambah kemudian dalam akses mendapatkan produk itu sendiri. “Karena barangnya tersedia, jadi kami tidak khawatir apabila ada proyek dadakan sekalipun,” beber Agus.

Lebih lanjut dirinya berharap bahwa pelaksanaan proyek dengan nilai kurang lebih sebesar Rp 15 miliar itu bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dirinya juga berharap agar Pertamina terus memperbaiki kualitas pelayanan di sektor bitumen tersebut untuk bisa jauh lebih baik lagi.

“Karena (dari sisi) kualitas, kami sudah sangat puas dengan produk yang dihasilkan oleh Pertamina. Akan sangat lebih baik lagi apabila ditingkatkan, terutama di pelayanan ketepatan waktu pengiriman barang,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement