Ahad 27 Sep 2020 17:39 WIB

INKA Siap Garap Pasar Wilayah Afrika

Pandemi yang merebak membuat sejumlah tagihan mengalami keterlambatan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Karyawan berjalan di dekat rangkaian kereta Diesel Multiple Unit (DMU) pesanan Filipina di PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun, Jawa Timur, Ahad (1/3/2020).
Foto: Antara/Siswowidodo
Karyawan berjalan di dekat rangkaian kereta Diesel Multiple Unit (DMU) pesanan Filipina di PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun, Jawa Timur, Ahad (1/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Industri Kereta Api (INKA) berhasil menyelesaikan pemesanan untuk proyek 250 kereta api di Bangladesh. Direktur Utama INKA Budi Noviantoro mengatakan perusahaan juga sedang memproses proyek berikutnya.

"Untuk proyek Bangladesh 250 kereta sudah kita selesaikan. Untuk proyek baru belum ada, tunggu undangan proses lelang proyek berikutnya," ujar Budi  Ahad (27/9).

Budi mengatakan INKA menyebut sejumlah negara yang menjadi sasaran berikutnya, seperti Filipina dan Zambia serta proyek selanjutnya di Bangladesh."Zambia 30 lokomotif sudah proses final. Mudah-mudahan Desember 2020 sudah tandatangan kontrak," ucap Budi. 

Budi tak menampik dampak pandemi covid terhadap aktivitas bisnis perusahaan, termasuk penundaan sejumlah proyek dan membuat arus kas terganggu akibat proses tagihan banyak keterlambatan. Ia mengambil contoh terganggunya proses pengiriman kereta di Filipina yang tengah lockdown sehingga membuat proses tagihan mengalami kemunduran. 

Kendati begitu, Budi bersyukur INKA tetap masih bisa ekspansi keluar negeri selama pandemi dengan tujuan negara-negara di Afrika seperti Kongo, Zambia, hingga Zimbabwe. Budi menyebut pasar Afrika menjadi fokus utama perusahaan selain Bangladesh. "Selain Bangladesh INKA fokus ke Afrika," kata Budi menambahkan. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement