Ahad 27 Sep 2020 11:42 WIB

UMB Jakarta Siap Gelar Konferensi Internasional

Rekomendasi konferensi internasional ini akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo

Ketua Panitia MICOSS, Dr Suraya.
Foto: dok pri
Ketua Panitia MICOSS, Dr Suraya.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta akan menggelar konferensi internasional ilmu sosial dan ilmu rekayasa secara virtual pada 28-29 September 2020.

Konferensi internasional ini akan mengusung tema "Mercu Buana International Conferences on Social Sciences (MICOSS) & On Broadband Communications, Wireless Sensors dan Powering (BCWSP).

Sejumlah tokoh nasional akan hadir dalam konferensi internasional ini. Menurut Ketua Panitia MICOSS Dr Suraya, tokoh nasional yang akan hadir adalah Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubowono X. Kedua tokoh itu diharapkan dapat membahas soal perekonomian Indonesia dan kekuatan kearifan lokal Indonesia dalam menyikapi pandemi Covid-19 bagi masyarakat.

Suraya menambahkan, ada tiga pembicara inti yang akan tampil pada ajang MICOSS. Ketiganya adalah Prof Normah Mustaffa, Pemred Jurnal Komunikasi Malaysian Journal of Communication, Universtias Kebangsaan Malaysia;  Prof Felina Young, Chancellor & Senior Vice President for Academic Affairs of Philippine Womens’ University; dan Prof Takeshi Fukusako dari Kumamoto University, Jepang. Para pembicara itu akan membahas komunikasi, kewirausahaan, digitasi konten, Good Governance dalam kaitannya dengan Society 5.0.

Ketua Panitia BCWSP Andi Adriansyah menjelaskan, ajang BCWSP akan menghadirkan Prof Takeshi Fukusako dari Kumamoto University Jepang. Takeshi akan membahas “Antenna Technologies For The Future”. Selain itu, Dr Ing Benjamin Axel Witvliet, Twente Belanda, Radio Communications Agency of The Netherlands akan membahas “Spectrum Management, Ionospheric Radio and Noise”. Pembicara ketiga Anton Yudhana PhD, dosen bidang ilmu elektro, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta akan membahas “Impelementation of Internet of Thing on Agri Precision for Indonesian Farming”.

“Hasil atau rekomendasi konferensi internasional ini akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo terkait dengan Entrepreneurship, Sustainability, Business and Comunication untuk menghadapi masa pandemi ini. Selain kepada Presiden, konferensi internasional juga akan mengirimkan hasil rekomendasinya kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan Program Pendidikan Tinggi yang adaptif dengan teknologi digital berdasarkan konsep Kampus Merdeka,” ujar Suraya dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Ahad (27/9).

Kampus merdeka merupakan bagian dari rangkaian kebijakan Kemendikbud dengan tema payung besar Merdeka Belajar. Kampus Merdeka bertujuan membangun perguruan tinggi yang lebih otonom dengan menciptakan kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan masing—masing perguruan tinggi.

Konferensi internasional ini akan diikuti 320 peserta yang berasal 12 negara, yakni Indonesia, Uni Emirat Arab, Malaysia, Taiwan, Jepang, Cina, Irak, Kuwait, Polandia, Jerman dan Inggris. Pemakalah yang terdaftar terdiri dari 109 orang (MICOSS) dan 39 orang (BCWSP).  

“Perguruan Tinggi yang hadir sebagai peserta adalah  Universitas Indonesia, Universitas Mercu Buana, Universitas Al-Azhar, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Universitas Riau, Beijing Institute of Technology, Universiti Malaysia Perlis (Malaysia), Beijing Jiaotong University (Cina) Yuan Ze University (Taiwan), Queen Mary University of London, Imperial College London, dan Silesian University of Technology (Polandia),” tambah Adriansyah.

Konferensi internasional UMB ini diharapkan dapat memberi pencerahan bagi para mahasiswa di seluruh Indonesia untuk adaptif dengan keadaan pandemi dan sekaligus membangun mental kreatif dan inovatif di tengah kesulitan yang terjadi di masyarakat.  Menurut Suraya, dunia akademi harus dapat menyumbangkan pemikiran melalui berbagai penelitian dan hasilnya dibutuhkan masyarakat dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam hidup normal baru. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

sumber : siaran pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement