Jumat 25 Sep 2020 22:42 WIB

Huawei Terus Dorong Penerapan Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan penting dalam segala bidang karena mampu meningkatkan efisiensi.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Huawei
Foto: EPA
Huawei

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI--Memasuki revolusi industri 4.0, segala aspek kehidupan kian akrab dengan penerapan teknologi. Hal itu pun mendorong Huawei untuk menghadirkan sarana dari aspek teknologi komunikasi dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Untuk dapat lebih menggelorakan penerapan AI, perusahaan yang berbasis di Cina itu pun kembali menggelar ajang Huawei Connect 2020 di Shanghai. Dalam sesi Huawei Asia Pacific Ascend Ecosystem Online Forum 2020, President of Computing Business Unit Huawei Asia Pacific, Chang Xin mengatakan bahwa AI merupakan sebuah teknologi yang memberikan banyak keuntungan bagi kehidupan.

Baca Juga

"AI merupakan sebuah kombinasi antara teknologi, seni dan kreatifitas. Lewat teknologi ini, maka setiap tindakan dapat dilakukan secara terintegrasi, lebih sederhana, lebih mudah dan lebih optimal," kata Chang Xin dalam sesi yang ditayangkan secara live lewat web Huawei pada Jumat (25/9).

Meski memiliki sejumlah keunggulan, namun Huawei menyadari bahwa penerapan teknologi ini membutuhkan upaya dan komitmen yang kuat. Oleh karena itu, Huawei pun menggelar Ascend Partner Program.

"Lewat program ini, kami mengajak para mitra untuk dapat lebih kenal dengan beragam teknologi AI. Oleh karena itu, kami juga aktif memberikan pelatihan, kesempatan untuk praktek dan transfer teknologi serta memberikan dukungan finansial," ucapnya.

Program yang holistik itu pun otomatis disambut pata mitra dengan antusias. Menurutnya, di Asia Pasific saja, program ini telah berhasil merangkul ratusan mitra.

Sejumlah mitra yang terlibat dalam program ini merupakan mitra dari berbagai pihak mulai dari individual developer, pemerintah, universitas serta independent software vendor (ISV).

Dalam kesempatan itu, perwakilan dari Pemerintah Indonesia pun diberi kesempatan untuk menyampaikan pandanganya soal urgensi penerapan AI. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, Nizam mengatakan, AI memiliki peranan penting dalam segala bidang karena mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

"Hal itu pun mendorong Pemerintah Indonesia untuk menetapkan strategi nasional dalam soal kecerdasan artifisial Indonesia dalam kurun waktu 2020 hingga 2045. Dalam strategi itu, fokus penerapan diprioritaskan dalam lima bidang," kata Nizam.

Kelima bidang itu sendiri adalah bidang pendidikan dan riset, kesehatan, mobilitas dan smart city, ketahanan pangan dan reformasi birokrasi. Untuk mewujudkan strategi itu, lanjut dia, maka Dirjen Dikti Kemendikbud pun telah menjalin kerja sama dengan Huawei.

Kerja sama itu mencakup soal E-Learning dan transfer informasi antara perguruan tinggi di Indonesia dan para pakar dari Huawei. Selain itu, kerja sama ini juga mencakup pelatihan sumber daya manusia (SDM) soal teknologi terbaru soal AI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement