Jumat 25 Sep 2020 21:01 WIB

Masih Menumpuk, Balitbangkes Papua tak Terima Sampel Usap

Karena menumpuk, hasil tes usap di Papua baru bisa diketahui 6-8 hari.

Petugas medis memperlihatkan sampel tes usap (swab test) COVID-19  (ilustrasi).
Foto: SYIFA YULINNAS/ANTARA
Petugas medis memperlihatkan sampel tes usap (swab test) COVID-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes Papua di Jayapura menyatakan sampel usap yang harus diperiksa di laboratorium itu mencapai 2.045 sampel. Akibat banyaknya sampel yang diterima menyebabkan tempat penyimpanan atau freezer milik Litbangkes Papua di Jayapura penuh. 

"Sehingga dititipkan ke Labkesda Jayapura," kata Kepala Balai Litbangkes Papua dr. Anton Oktavian di Jayapura, Jumat.

Baca Juga

Ia mengatakan setiap harinya menerima sekitar 600 sampel untuk diperiksa di laboratorium. Padahal alat untuk memeriksa (PCR) hanya mampu meneliti 300-350 sampel.

Akibatnya untuk sementara tidak menerima sampel karena fokus menyelesaikan yang sudah diterima terlebih dahulu. "Dengan banyaknya sampel yang harus diperiksa menyebabkan masyarakat yang melakukan pemeriksaan tes usap baru dapat mengetahui hasilnya enam hingga delapan hari," kata Anton.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura drNyoman Antari secara terpisah mengaku litbangkes sudah menyampaikan membatasi mengirim sampel usap akibat banyaknya sampel yang belum diperiksa.Memang benar beberapa hari yang lalu litbangkes sudah menyampaikan untuk sementara tidak menerima sampel sehingga Dinkes dan Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kota Jayapura untuk sementara tidak melakukan pengambilan sampel usap.

"Ini sangat riskan mengingat jumlah pasien yang harus diswab terus bertambah," kata Antari.

"Kami menunggu informasi dari litbangkes bila mereka menyatakan siap menerima maka pengambilan test usap kembali dilakukan karena tidak memiliki alat penyimpanan sampel," kata Kadinkes Kota Jayapura dr Antari

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement