Jumat 25 Sep 2020 18:50 WIB

Wakapolda Papua: Kekuatan Polisi Masih Cukup di Intan Jaya

Polisi akan tetap melakukan oleh TKP pembunuhan Pendeta Yeremia.

Personel Sat Brimob mengikuti apel pelepasan Sat Brimob ke BKO Papua di Polda Kalteng, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (20/3/2020).
Foto: Antara/Makna Zaezar
Personel Sat Brimob mengikuti apel pelepasan Sat Brimob ke BKO Papua di Polda Kalteng, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (20/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA  -- Wakil Kepala Polda Papua, Brigadir Jenderal Polisi Matius D Fakhiri, menegaskan kekuatan polisi di Kabupaten Intan Jaya saat ini cukup memadai. Dengan begitu, tidak ada rencana Polri untuk penambahan pasukan ke wilayah itu.

"Polri tidak ada penambahan pasukan ke sana karena kami merasa kekuatan yang ada cukup dan masih mampu untuk melayani masyarakat," kat a Fakhiri, di Timika, Jumat.

Baca Juga

Pada Kamis (24/9), Fakhiri bersama rombongan ditugaskan Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw,untuk mengunjungi polisi yang kini bertugas di Kabupaten Intan Jaya.

"Saya ke sana untuk mengecek anggota-anggota saya, apakah mereka sehat-sehat atau tidak mengingat situasi di Intan Jaya sekarang ini hampir setiap hari ada penembakan terus. Alhamdulilah mereka semua sehat dan masih tetap semangat untuk melayani masyarakat di Intan Jaya," katanya.

Fakhiri menyatakan, aparat tetap akan mengupayakan melakukan olah tempat kejadian perkara penembakan terhadap Pendeta Yeremia Zanambani dari Gereja Kemah Injil Indonesia yang tewas pada Sabtu (19/9) di Hitadipa, Intan Jaya.

"Kepala Polres Intan Jaya sudah diperintahkan Bapak Kapolda untuk melakukan tugas itu bersama-sama dengan tim dari Polda," ujarnya.

Sebelumnya Waterpauw mengakui anggotanya kesulitan datang ke Hipadipa untuk melakukan olah TKP karena wilayah itu sudah dikuasai kelompok bersenjata. Selain dikuasai gerombolan itu, Distrik Hitadipa hanya bisa ditempuh melalui satu jalan sekitar delapan jam dari Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya.

Kekuatan kelompok bersenjata di wilayah Intan Jaya yang saat ini dipimpin Sebinus Waker berjumlah sekitar 50 orang dengan jumlah senjata sebanyak 17 pucuk yang merupakan hasil rampasan dari TNI-Polri.

Menurut Waterpauw, anggota KKB yang saat ini berada di Intan Jaya merupakan gabungan dari kelompok kecil yang berasal dari berbagai daerah. “Kalau kita lihat dari marganya, mereka bukan orang asli di situ, mereka berasal dari kabuaten lain, ada yang dari Puncak Jaya, Ilaga, Tolikara dan Timika yang saat ini sudah bergabung semua di Intan Jaya,“ katanya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement