Sabtu 26 Sep 2020 00:11 WIB

Tentaranya Tembak Mati Warga Korsel, Kim Jong-un Minta Maaf

Tentara Korut menembak warga Korsel di perbatasan dengan alasan takut Covid-19

Red: Nur Aini
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un
Foto: AP Photo/Korean Central News Agency/Korea New
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemerintah Korea Utara menyampaikan rasa penyesalan, dengan Kim Jong-un yang mengatakan "maaf", atas kejadian penembakan seorang warga Korea Selatan terkait yang mereka sebut sebagai upaya melawan wabah virus corona.

Departemen Front Persatuan Korea Utara, yang bertugas pada hubungan antarperbatasan, mengirimkan surat kepada Kantor Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, sehari setelah pejabat Korea Selatan menyebut tentara Korea Utara menewaskan seorang warga Korea Selatan sebelum menyiram jenazahnya dengan minyak dan membakarnya.

Baca Juga

Surat itu datang seiring dengan Moon yang menghadapi tekanan politik yang intens akibat insiden tersebut. Hal itu juga bertepatan dengan dorongan untuk memperbaharui kebijakan untuk menjalin hubungan dengan Korea Utara.

Dalam surat tersebut juga dikutip pernyataan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang mengatakan dirinya memohon maaf bahwa insiden itu mengecewakan publik Korea Selatan dan seharusnya tidak terjadi. Hal itu menurut keterangan penasihat keamanan Moon, Suh Hoon.

Para tentara menghujani lebih dari sepuluh kali tembakan kepada korban, seorang pejabat perikanan Korea Selatan yang sebelumnya dilaporkan hilang pekan ini, setelah ia tidak membuka identitasnya dan mencoba melarikan diri, kata Suh, mengutip isi surat.

Namun dalam surat itu juga disebutkan bahwa para tentara membakar alat apung yang digunakan korban, sesuai dengan panduan anti-virus mereka, bukan tubuh korban sendiri.

"Para prajurit tidak dapat menemukan pelanggar batas wilayah itu dalam pencarian setelah melakukan penembakan, dan membakar alat apung sesuai langkah darurat nasional pencegahan penyakit," kata Suh, merujuk isi surat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement