Jumat 25 Sep 2020 11:30 WIB

Pengungsi di Yordania Belajar Keragaman Melalui Skateboards

.

Rep: Putra M Akbar, Andre Pain/ Red: Yogi Ardhi

Seorang anak bermain skateboard di Seven Hills Skate Park, Pusat Kota Amman, Yordania, Selasa (22/9). (FOTO : EPA-EFE/ANDRE PAIN )

Sejumlah pemuda-pemudi bermain skateboard di Seven Hills Skate Park, Pusat Kota Amman, Yordania, Selasa (22/9). Di tempat ini sebuah LSM selain mengajarkan berseluncur juga mengenalkan kebera (FOTO : EPA-EFE/ANDRE PAIN )

Sejumlah pemuda-pemudi bermain skateboard di Seven Hills Skate Park, Pusat Kota Amman, Yordania, Selasa (22/9). Warga dan pengungsi dari daerah-daerah konflik berkumpul di sini. (FOTO : EPA-EFE/ANDRE PAIN )

Sejumlah pemuda-pemudi bermain skateboard di Seven Hills Skate Park, Pusat Kota Amman, Yordania, Selasa (22/9). Beberapa dari mereka tidak belum pernah berseluncur dengan skateboard. (FOTO : EPA-EFE/ANDRE PAIN )

Seorang anak bermain skateboard di Seven Hills Skate Park, Pusat Kota Amman, Yordania, Selasa (22/9). Selain ber (FOTO : EPA-EFE/ANDRE PAIN )

Anak-anak bermain skateboard di Seven Hills Skate Park, Pusat Kota Amman, Yordania, Selasa (22/9). The Seven Hills adalah organisasi nirlaba Yordania yang menggunakan skateboard sebagai alat untuk membentuk karakteristik sosial, kepemimpinan dan kesetaraan gender bagi para pemuda-pemudi yang tidak memiliki akses ke aktivitas ini. Taman skate di pusat kota Amman itu menjadi tempat sekitar 150 pemuda dan pemudi, penduduk setempat dan pengungsi dari Suriah, Yordania, Sudan, Somalia, Yaman dan Palestina, bertemu untuk belajar bermain skate, menikmati perbedaan dan mengetahui satu sama lain saat melakukan latihan fisik. EPA-EFE/ANDRE PAIN (FOTO : EPA-EFE/ANDRE PAIN )

inline

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Sebuah organisasi nirlaba Yordania yang menggunakan skateboard sebagai alat untuk membentuk karakteris sosial, kepemimpinan dan kesetaraan gender bagi para pemuda-pemudi yang tidak memiliki akses ke aktivitas ini.

Taman skate The Seven Hills Skate di pusat kota Amman itu menjadi tempat sekitar 150 pemuda dan pemudi, penduduk setempat dan pengungsi dari Suriah, Yordania, Sudan, Somalia, Yaman dan Palestina.

Mereka berkumpul dan bertemu untuk belajar bermain skate, menikmati perbedaan dan mengetahui satu sama lain saat melakukan latihan fisik.

sumber : Republika, EPA-EFE
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement