Kamis 24 Sep 2020 17:20 WIB

Tiga Kasus Positif Covid-19 di DIY Meninggal Dunia

Total kasus positif yang meninggal dunia di DIY sudah mencapai 64 kasus.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tiga kasus positif Covid-19 -19 di DIY dilaporkan meninggal dunia pada 24 September 2020. Tiga kasus meninggal dunia ini terdiri dari dua warga Kabupaten Sleman dan satu warga Kabupaten Bantul.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY Berty Murtiningsih, mengatakan, ketiganya memiliki komorbid (penyakit penyerta). Bertambahnya tiga kasus, sehingga total kasus positif yang meninggal dunia di DIY sudah mencapai 64 kasus.

"Kasus meninggal dunia dengan nomor 1.821, nomor 1.990 dan nomor 2.402," kata Berty, Kamis (24/9).

Sementara itu, kasus baru yang terkonfirmasi positif pada 24 September ini juga bertambah 22 kasus baru. Sehingga, total kasus positif di DIY menjadi 2.397 kasus.

Berty menyebut, kasus baru yang dilaporkan tertinggi di Sleman dengan mencapai 20 kasus. Dua kasus baru lainnya dilaporkan di Kota Yogyakarta.

"Dari 22 kasus ini, 12 diantaranya didapatkan dari tracing (pelacakan) kontak kasus (yang sudah ada sebelumnya), tiga kasus ada riwayat perjalanan luar daerah dan tujuh kasus lainnya masih dalam penelusuran," ujarnya.

Walaupun kasus baru masih terus meningkat, kasus positif yang dinyatakan sembuh juga bertambah sebanyak 18 kasus pada 24 September ini. Berty mengatakan, Sleman memegang kasus sembuh tertinggi yaitu 13 kasus sembuh.

Sedangkan, satu kasus sembuh merupakan warga Kota Yogyakarta, tiga warga Bantul dan satu warga Kulon Progo. Tambahan 18 kasus sembuh ini menjadikan total kasus sembuh sebanyak 1.652 kasus sembuh atau 69 persen.

"Didapatkannya 22 kasus baru dan 18 kesembuhan positif Covid-19 ini merupakan pemeriksaan terhadap 715 sampel dari 646 orang yang menjalani tes swab," jelas Berty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement