Kamis 24 Sep 2020 15:16 WIB

Mahfud: Saya Selalu Nonton Film G30S/PKI

Mahfud beralasan, Film G30S/PKI bagus secara artistik dan dramatisasinya.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Mahfud MD
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengaku selalu menonton film Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI). Mahfud beralasan, ia selalu menonton film tersebut karena bagus secara artistik dan dramatisasinya.

"Ada yang nanya, apa penting film G30S/PKI disiarkan? Saya jawab, saya selalu nonton film tersebut tapi bukan ingin tahu atau meyakinkan tentang sejarah PKI," ujar Mahfud melalui akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd, dikutip Kamis (24/9).

Baca Juga

Masih dalam satu cuitan yang sama Mahfud mengatakan, alasannya selalu menonton film tersebut karena film tersebut bagus secara artistik dan dramatisasinya. Mengenai sejarah PKI, Mahfud mengaku sudah tahu karena pada 1965 dia sudah berusia delapan tahun.

Belum lama ini, film G30S/PKI kembali menjadi perbincangan. Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) periode 2015-2017, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengisahkan mengapa ia dicopot dari jabatannya di penghujung 2017. Padahal, ia harusnya masih berkarier di TNI sampai masa pensiun akhir Maret 2018.

 

Secara tiba-tiba, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Gatot dengan mengirim surat ke pimpinan DPR agar digantikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto. Mutasi terakhir yang diteken Gatot akhirnya dibatalkan oleh Hadi.

Menurut Gatot, penggantian posisi pucuk pimpinan TNI terjadi lantaran ia bersikukuh menginstruksikan seluruh jajaran TNI untuk memutar atau menonton film G30S/PKI pada 2017. Keputusan Gatot kala itu memang mengagetkan banyak pihak.

"Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai, saya sebuat saja PDIP. 'Pak Gatot hentikan itu, kalau tidak, pasti Pak Gatot akan diganti'. Saya bilang terima kasih, justru saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan benar-benar saya diganti," kata Gatot di akun channel Youtube Hersubeno Arief, seperti dikutip Republika, Selasa (22/9).

Gatot mengaku, kemungkinan bangkitnya PKI di Indonesia bukan sebuah hal yang tidak mungkin. Dia mengamati, PKI gaya baru bangkit sejak 2008 ketika seluruh mata pelajaran di sekolah menghapuskan sejarah kelam tentang peristiwa G30S/PKI.

Menurut dia, hal itu menandakan memang gerakan tersebut tidak bisa dilihat bentuknya, tapi dapat dirasakan. Karena itu, Gatot sejak menjabat sebagai Panglima Kostrad pada 2013-2014 kerap mengisi kuliah umum di berbagai kampus untuk melawan gerakan PKI gaya baru. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement