Kamis 24 Sep 2020 13:25 WIB

Mourinho Ungkap Momen Terpahit dalam Karier Kepelatihannya

Mourinho paling terpukul kala Madrid tersingkir di semifinal Liga Champions 2011/2012

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Jose Mourinho (kanan) saat mendampingi Real Madrid pada laga semifinal Liga Champion 2011/2012.
Foto: EPA/JUANJO MARTIN
Jose Mourinho (kanan) saat mendampingi Real Madrid pada laga semifinal Liga Champion 2011/2012.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Tottenham Hotspur Jose Mourinho mengenang momen paling menyedihkan sepanjang kariernya melatih tim elite Benua Biru. Ia mengatakan, momen itu terjadi pada laga semifinal Liga Champions 2011/2012 silam.

"Jika saya harus memilih momen terburuk, eliminasi ketika bersama Real Madrid," jelas Mourinho dalam wawancara dengan Mercado Aberto untuk saluran televisi Portugal, SIC, dikutip Marca, Kamis (24/9).

Baca Juga

Pelatih asal Portugal menangani tim berjuluk Los Merengues pada 2010 hingga 2013. Namun prestasi terbaiknya 'hanya' menggenggam titel La Liga Spanyol 2011/2012. 

Pria yang mengeklaim dirinya sebagai the Special One mencatat 128 kemenangan dalam 178 pertandingan untuk tim ibu kota Spanyol. Selain meruntuhkan dominasi Barcelona saat ini, Mou juga sukses mempersembahkan gelar Copa del Rey dan Piala Super Spanyol pada 2011.

Akan tetapi, target Madrid kala itu bukan hanya merajai panggung kompetisi domestik. Para fan dan Presiden Florentino Perez sangat ingin kembali melihat timnya mengangkat Si Kuping Lebar, trofi Liga Champions.

"Kami tim terbaik di Eropa, tanpa ragu. Kami memenangkan La Liga dengan memecahkan semua rekor poin dan gol dan kami akan memenangkan final Liga Champions, saya tidak ragu," kata Mourinho.

Jalan yang mulus sejak fase grup, 16 besar dan delapan besar mudah dilalui oleh Cristiano Ronaldo dkk. Sayamg ptaka hadir ketika Madrid harus berjumpa Bayern Muenchen di partai semifinal.

Wakil Spanyol harus melewati tantangan tim Bundesliga Jerman, yang terkenal pantang menyerah. Hasilnya pada leg pertama Muenchen menang 2-1 dari Los Blancos.

Skor yang sama pun terulang, kali ini pasukan Mourinho berhasil menyamakan kedudukan 2-1 ketika bermain di Estadio Santiago Bernabeu, berkat dua gol Ronaldo. Dengan agregat imbang, pertandingan harus diselesaikan lewat adu penalti. Dewi fortuna tak berpihak kepada El Real. Dari empat algojo, hanya Xabi Alonso yang sukses mengecoh kiper Bayern, Manuel Neuer. Sedangkan, tiga dari lima penendang Die Roten berhasil menjebol gawang Iker Casillas.

"Yang paling kejam bagi saya adalah bahwa dalam adu penalti kami memilih Cristiano Ronaldo, Kaka dan Sergio Ramos. Mereka jelas pencetak gol ulung dari titik penalti. Orang-orang yang gagal (mengeksekusi penalti) adalah mereka yang tidak pernah gagal sebelumnya. Itu menenggelamkan saya," kata Mourinho.

Selepas kekalahan dari Bayern, Mourinho hanya bertahan 12 bulan di ruang ganti Santiago Bernabeu sebelum kembali ke mantan klubnya Chelsea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement