Kamis 24 Sep 2020 07:54 WIB

Ponpes Daarul Uluum Lido Masih Digenangi Lumpur

Pengelola Ponpes Daarul Uluum Lido fokus membersihkan lumpur.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ani Nursalikah
Ponpes Daarul Uluum Lido Masih Digenangi Lumpur. Pengendara menuntun kendaraannya yang mogok akibat banjir di Jalan Raya Bojong Gede-Citayam, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/9/2020). Salah satu akses jalan menuju kawasan Pemerintahan Kabupaten Bogor dan stasiun kereta tersebut rusak dan berlubang sehingga digenangi air sehabis hujan sehingga membahayakan bagi pengendara dan menyebabkan kemacetan.
Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA
Ponpes Daarul Uluum Lido Masih Digenangi Lumpur. Pengendara menuntun kendaraannya yang mogok akibat banjir di Jalan Raya Bojong Gede-Citayam, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/9/2020). Salah satu akses jalan menuju kawasan Pemerintahan Kabupaten Bogor dan stasiun kereta tersebut rusak dan berlubang sehingga digenangi air sehabis hujan sehingga membahayakan bagi pengendara dan menyebabkan kemacetan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah titik di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Uluum Lido, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor masih digenangi lumpur, Rabu (23/9). Titik yang masih tergenang, di antaranya kamar mandi asrama putra dan lapangan bola yang masih terdapat lumpur meski air sudah surut.

“Kami sudah lakukan sedot lumpur pada Selasa. Agak repotnya itu. Sekarang kamar mandi belakang asrama putra itu masih belum bisa digunakan karena masih berlumpur,” kata Kepala Sekretariat Pesantren Muhammad Fachrurrazi atau Fachru ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu malam (23/9).

Baca Juga

Fachru menjelaskan terdapat tiga titik di Ponpes yang sempat tergenang air luapan kali, yakni kawasan kantin, gudang kantin, kawasan perumahan guru dan asrama putra, serta kawasan agro wisata yang biasa dijadikan tempat bersantai para santri. Berdasarkan keterangan Fachru, kawasan perumahan guru adalah lokasi yang paling parah terkena dampak banjir.

Meskipun perabotan tidak hanyut dibawa banjir, namun sempat terjadi penumpukan lumpur yang tebal di titik tersebut. Setidaknya ada tiga kepala keluarga (KK) guru yang diungsikan karena kejadian tersebut.

Pada kantin terdapat kerusakan pada dua kulkas dan stok bahan makanan yang hanyut terbawa air. Di kawasan agrowisata hanya tersisa satu dari beberapa gubuk karena diterjang banjir. Beberapa kasur di asrama putra banyak yang harus dibuang karena terlalu kotor dan tidak layak pakai.

“Bahkan pagar pembatas antara pondok dan kali semuanya roboh karena air naik sangat cepat,” kata Fachru.

Meski kerugian yang dialami Ponpes cukup banyak, namun Fachru bersyukur karena tidak ada korban luka maupun korban jiwa dari kejadian ini. Dia menceritakan, sebelumnya air dari sungai di samping Ponpes naik sekitar pukul 17.00 WIB setelah hujan deras pada Senin sore (21/9). Fachru yang berada di rumahnya menyaksikan air mulai masuk ke Ponpes sekitar pukul 17.30 WIB, beserta gelondongan kayu yang terbawa air.

“Naiknya cepat banget. Saya lihat sendiri hitungan menit sudah langsung membeludak. Banjir ini bisa dibilang baru pertama kali terjadi di pondok,” ujar Fachru.

Pengelola ponpes dan santri langsung melakukan pembersihan sesegera setelah air surut. Dua mobil pemadam kebakaran juga diturunkan untuk melakukan perbantuan, dengan mengalirkan air, dan membantu penyedotan lumpur.

Hingga Rabu malam, situasi di Ponpes Daarul Uluum Lido dikatakan Fachru masih aman. Saat ini, ia sedang fokus ke pembersihan lumpur agar benar-benar bersih.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement