Kamis 24 Sep 2020 02:11 WIB

Aturan yang Lebih Tegas Dapat Perlambat Penyebaran Covid-19

Hanya butuh hitungan hari untuk melandaikan kurva penyebaran Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
 Museum dan Galeri Seni Kelvingrove dibuka untuk umum pertama kali sejak karantina wilayah demi pengendalian Covid-19 di Glasgow, Skotlandia, pada 17 Agustus 2020.
Foto: EPA
Museum dan Galeri Seni Kelvingrove dibuka untuk umum pertama kali sejak karantina wilayah demi pengendalian Covid-19 di Glasgow, Skotlandia, pada 17 Agustus 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aturan lockdown yang lebih tegas mungkin merupakan salah satu kunci penting dalam memperlambat pernyebaran Covid-19. Penerapan karantina wilayah yang tegas, contohnya, telah berhasil membantu mengendalikan lonjakan kasus Covid-19 di Glasgow, Skotlandia, dalam hitungan hari.

Kasus Covid-19 di Glasgow sempat mengalami peningkatan yang signifikan. Pada Juli, rata-rata kasus baru per hari adalah satu kasus. Lalu pada pertengahan Agustus, rata-rata kasus baru per hari adalah enam kasus. Akan tetapi, pada 2 September, rata-rata penambahan kasus per hari adalah 37 kasus, atau meningkat enam kali lipat.

Baca Juga

Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon mengumumkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Glasgow menyumbang hampir sepertiga kasus Covid-19 baru di Skotlandia. Oleh karena itu, aturan lockdown yang lebih ketat diterapkan di Glasgow sejak awal September.

Dalam aturan yang lebih ketat ini, penduduk Glasgow dan dua wilayah tetangga dilarang untuk berkunjung ke rumah orang lain. Aturan baru ini mulai diterapkan sejak 2 September.

Pada 7 September, kasus baru per hari mencapai titik tertinggi yaitu 52 kasus. Akan tetapi, sejak saat itu kurva Covid-19 di Glasgow melandai. Lalu tujuh hari setelah aturan yang lebih ketat diterapkan, rata-rata kasus per hari menjadi 44,6 kasus. Artinya, hanya dibutuhkan waktu hitungan hari untuk kurva melandai setelah aturan yang lebih ketat diterapkan.

Beberapa hari terakhir sempat terjadi peningkatan dengan rata-rata 64 kasus baru per hari pada 20 September. Akan tetapi, peningkatan ini terjadi di berbagai wilayah Inggris. Peningkatan ini kemungkinan dipicu oleh kembali masuknya anak-anak ke sekolah dan orang dewasa ke kantor. Saat ini, kasus baru per hari sudah kembali menurun.

Pola yang sama juga ditemukan di West Dunbartonshire. Pada 2 September, rata-rata kasus per hari di kota tersebut adalah tujuh kasus. Pada 6 September, rata-rata kasus baru per hari sempat meningkat menjadi sembilan kasus. Akan tetapi, setelah itu rata-rata kasus baru per hari turun menjadi 5-7 kasus.

Profesor di bidang kesehatan masyarakat global dari University of Strathclyde Sir Harry Burns mengatakan, penerapan aturan lockdown yang lebih tegas bekerja dengan baik. Oleh karena itu, Harry mendukung keputusan Sturgeon untuk menerapkan larangan perkumpulan sosial di dalam rumah.

Tak hanya di Glasgow, sekitar 1,7 juta atau sekitar 31 persen warga di Skotlandia saat ini hidup dalam aturan lockdown yang lebih ketat. Aturan baru yang lebih ketat ini rencananya hanya diterapkan selama dua minggu sejak awal September. Akan tetapi hingga saat ini Pemerintah Skotlandia belum mengangkat kembali aturan tersebut.

Sturgeon mengatakan, larangan berkunjung ke rumah orang lain diberlakukan karena transmisi Covid-19 tampak lebih umum terjadi di dalam rumah dan antarrumah dibandingkan di pub dan restoran. Sturgeon juga akan menerapkan aturan jam malam untuk pub dan restoran. Jam malam yang ditetapkan adalah jam 22.00 malam.

"Saya memahami alasan dari keputusan yang dibuat Menteri Pertama. Karena data mengenai perkembangan lockdown sebagian di Skotlandia Barat menunjukkan bahwa (aturan yang lebih ketat) itu efektif, jadi ia memperluas aturan itu ke seluruh Skotlandia," jelas Harry.

Harry menilai aturan ini tidak "terlalu dini" untuk diterapkan. Sebaliknya, aturan yang lebih ketat ini mungkin sedikit terlambat untuk diterapkan.

Harry menilai bila aturan yang lebih tegas tidak diterapkan, akan terjadi peningkatan kasus perawatan di rumah sakit yang signifikan. Tekanan terhadap sistem rumah sakit dan kasus kematian juga akan meningkat secara signifikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement