Kamis 24 Sep 2020 05:00 WIB

Pemerintah Austria Digugat karena Covid-19 dari Resor Ski

Resor Ischgl dikaitkan dengan kasus Covid-19 di 45 negara

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Resor Ischgl dikaitkan dengan kasus Covid-19 di 45 negara setelah pemain ski menjadi carrier dan membawa pulang virus itu. Ilustrasi.
Resor Ischgl dikaitkan dengan kasus Covid-19 di 45 negara setelah pemain ski menjadi carrier dan membawa pulang virus itu. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Asosiasi Perlindungan Konsumen Austria (VSV) mengajukan empat tuntutan hukum perdata terhadap pemerintah atas pandemi Covid-19 di resor ski, di wilayah Tyrol barat. Resor Ischgl dikaitkan dengan kasus Covid-19 di 45 negara setelah pemain ski menjadi carrier dan membawa pulang virus itu.

VSV mengatakan empat kasus perdata diajukan atas nama individu dan semuanya terkait dengan resor ski Iscghl. Mereka menuntut ganti rugi hingga 117 ribu dolar AS.

Baca Juga

Pihak berwenang menyatakan, mereka telah menanggapi laporan kasus virus corona di Tyrol dengan tepat sesuai informasi yang ada. VSV menuding pemerintah lokal dan nasional sudah mengetahui ancaman virus corona dan melakukan penanganan dengan lambat.

Seorang pengacara yang mewakili pihak yang tertular virus korona di resor Tyrolian, Alexander Klauser, mengatakan pihak berwenang telah mengetahui ada infeksi virus corona di wilayah resor ski pada awal Februari. Tetapi, penanganan pemerintah sangat lambat sehingga virus menyebar dengan cepat di wilayah itu.

Klauser mengatakan pada 25 Februari pihak berwenang menutup sebuah hotel di Innsbruck karena salah satu pegawainya dinyatakan positif Covid-19. Pihak berwenang juga telah diberikan informasi bahwa ada kasus virus corona di Ischgl dan resor ski lainnya pada awal Maret. Namun mereka tidak segera melakukan tindakan pencegahan.

"Pihak berwenang segera bereaksi ketika ada kasus di Inssbruck, tetapi mereka tidak bereaksi (untuk kasus-kasus selanjutnya). Sekelompok turis dari Islandia dinyatakan positif dan pemerintah Islandia melaporkan kasus tersebut kepadda pemerintah Australia pada 5 Maret," ujar Klauser dilansir BBC, Rabu (23/9).

VSV berencana membawa gugatan class action pada tahun depan atas nama ribuan orang. VSV mengatakan lebih dari enam ribu orang dari berbagai negara telah mendaftarkan diri untuk ikut berpartisipasi dalam gugatan class action tahun depan.

Sebagian besar yang mendaftar dari Jerman, Inggris, Austria, dan Amerika Serikat. VSV juga telah menulis surat kepada Kanselir Austria Sebastian Kurz dan mendesak agar kasus ini diselesaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement