Rabu 23 Sep 2020 16:17 WIB

Pemerintah akan Relokasi Sejumlah Pembangkit Listrik

Saat ini pemerintah bersama PLN sedang mengkaji keekonomian rencana relokasi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah berencana untuk merelokasi beberapa pembangkit listrik. Relokasi ini untuk membuat kinerja pembangkit lebih efisien dan bisa memenuhi kebutuhan listrik di daerah yang masih minim pasokan.

Arifin menjelaskan saat ini pemerintah bersama PLN sedang mengkaji keekonomian rencana ini. Begitu juga soal keandalan pembangkit jika direlokasi. Arifin mengatakan harapannya dengan adanya relokasi pembangkit ini bisa memenuhi kebutuhan listrik di daerah yang kurang pasokannya.

Baca Juga

"Saat ini kami tak menampik ada beberapa daerah yang punya industri tumbuh masih kurang pasokan listrik. Kami ada rencana untuk merelokasi pembangkit agar memberikan harga listrik yang lebih kompetitif," ujar Arifin dalam diskusi virtual, Rabu (23/9).

Arifin mengatakan memang ada beberapa wilayah seperti di Halmahera, Sulawesi, Kalimantan dan bagian di Indonesia timur yang punya potensi pengembangan industri besar. Hanya saja, pasokan listrik masih minim dan juga masih bergantung pada pembangkit yang menggunakan diesel. Hal tersebut membuat harga listrik tak kompetitif bagi industri.

Selain merelokasi pembangkit, Arifin menjelaskan bersama PLN juga sedang memetakan potensi energi terbarukan di daerah terluar yang bisa dikembangkan. Harapannya, selain bisa meningkatkan bauran energi juga bisa menjadi cara agar industri bisa mendapatkan akses listrik yang murah.

"Jadi, idnustri tambang juga bisa bersaing. Gak perlu ada pemotongan harga, PLN juga dapat keuntungan. industri kita juga punya daya saing yang tinggi. Ini sedang kta matangkan," ujar Arifin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement