Rabu 23 Sep 2020 10:11 WIB

Tim Eri-Armuji Ancam tak Hadiri Pengundian Nomor Urut

Eri-Armuji ancam tak hadiri pengundian nomor urut karena ada Bacalon positif Covid-19

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Eri Cahyadi (kiri) dan Armuji (kanan)
Foto: ANTARA/Moch Asim
Eri Cahyadi (kiri) dan Armuji (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Pemenangan Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan wakilnya Armuji mempertimbangkan untuk tidak menghadiri pengundian nomor urut kandidat yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada 24 September 2020. Pertimbangan tersebut muncul setelah KPU pusat menyatakan ada salah satu calon Wali Kota Surabaya yang masih positif Covid-19.

"Tentu kami tidak mau mengambil risiko. KPU Surabaya jangan bermain api dan membahayakan publik. Apalagi KPU Surabaya mengizinkan ada pemeriksaan kesehatan terhadap calon tertentu beberapa hari lalu," ujar Juru Bicara Tim Pemenangan Eri-Armuji, Achmad Hidayat, Rabu (23/9).

Baca Juga

Achmad mengatakan, saat pengundian nomor urut, dimungkinkan ada pertemuan antara pasangan calon tertentu dengan banyak pihak. Mulai penyelenggara pemilu hingga pasangan calon lain yang menjadi peserta Pilkada. Tentu saja itu membahayakan jika memang masih ada calon yang positif Covid-19.

"Maka, demi keselamatan, kami mempertimbangkan untuk tidak hadir. Tapi masih akan kami bahas di tim internal dan Paslon. Kewajiban kami melindungi publik, di dalamnya tentu termasuk Paslon kami," kata Achmad.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengungkapkan adanya 13 calon kepala daerah yang masih positif Covid-19. Di Jawa Timur, berdasarkan data KPU RI, terdapat tiga bakal calon kepala daerah yang positif Covid-19. Yaitu bakal calon wakil bupati Sidoarjo, bakal calon wali kota Surabaya, dan bakal calon bupati Malang.

Namun pernyataan tersebut langsung dibantah KPU Jatim. Komisioner KPU Jatim bidang Teknis dan Penyelenggaraan KPU Jatim Insan Qoriawan memastikan, bakal calon kepala daerah yang menjadi peserta Pilkada Serentak 2020 yang terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah setempat, hanya menyisakan satu orang saja.

"Yang satu positif itu di Kabupaten Malang," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement