Selasa 22 Sep 2020 22:12 WIB

Topeng Suku Maya di Museum Brussel Dikembalikan ke Guatemala

Topeng itu dianggap sebagai salah satu arkeologi paling berharga dari era Maya.

Topeng Suku Maya di Museum Brussel Dikembalikan ke Guatemala. Lingkaran kalender kuno Suku Maya yang dibuat berdasar periode 394 tahun.
Topeng Suku Maya di Museum Brussel Dikembalikan ke Guatemala. Lingkaran kalender kuno Suku Maya yang dibuat berdasar periode 394 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSEL -- Belgia telah mengembalikan topeng Maya yang tak ternilai harganya ke Guatemala. Topeng giok berusia lebih dari 1.000 tahun telah dicuri dan diekspor secara ilegal ke Belgia oleh penyelundup internasional.

Dilansir dari Flanderstoday, Selasa (22/9), peninggalan kuno berasal dari tahun 600 hingga 900. Patung ini melambangkan Chac, dewa hujan dan petir, juga berjasa membawa tanaman jagung penting ke suku Maya. Itu dianggap sebagai salah satu arkeologi paling berharga dari era Maya.

Serge Purini, ahli di Museum Seni dan Sejarah di Brussel, telah mengesahkan keaslian topeng yang dia klaim memiliki "nilai yang tak ternilai". Topeng tersebut diberikan kepada duta besar Belgia di Guatemala oleh seorang kurator museum. Peradaban Maya unggul dalam pertanian, tembikar, menulis, pembuatan kalender dan matematika.

Proses pemulihan tidak berjalan dengan cepat. Menyusul penyitaannya pada Oktober 2008, topeng itu telah diserahkan kembali setelah pertempuran di pengadilan selama 12 tahun, menurut menteri luar negeri Guatemala.

Zaman Maya mencapai puncak kekuasaannya sekitar abad keenam M. Berpusat di dataran rendah tropis yang sekarang disebut Guatemala, pengaruh suku Maya mencapai Meksiko selatan, El Salvador, Honduras dan Belize.

Peradaban unggul dalam pertanian, tembikar, tulisan hieroglif, pembuatan kalender dan matematika. Suku Maya meninggalkan arsitektur dan karya seni yang mengesankan, termasuk topeng yang dimaksud. Saat ini, suku Maya berjumlah sekitar 8,5 juta dan tinggal di Meksiko Selatan dan Amerika Tengah bagian utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement