Selasa 22 Sep 2020 21:34 WIB

Kebanyakan Orang Cuma Tahu Covid-19 Serang Organ Pernapasan

Dr Gia serukan setiap orang mengambil peran untuk lindungi diri dari Covid-19.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah tenaga kesehatan mengenakan alat pelindung diri lengkap untuk memasukan peti mati berisi jenazah pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, yang wafat akibat terpapar COVID-19, saat pelepasan jenazah di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (22/9/2020). Pemerintah Indonesia terus berusaha menekan angka kematian pasien Covid-19, karena hingga 22 September sudah ada 9.837 pasien meninggal dari total 252.923 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Tanah Air secara akumulatif.
Foto: Antara/FB Anggoro
Sejumlah tenaga kesehatan mengenakan alat pelindung diri lengkap untuk memasukan peti mati berisi jenazah pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, yang wafat akibat terpapar COVID-19, saat pelepasan jenazah di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (22/9/2020). Pemerintah Indonesia terus berusaha menekan angka kematian pasien Covid-19, karena hingga 22 September sudah ada 9.837 pasien meninggal dari total 252.923 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Tanah Air secara akumulatif.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Bila terus berkepanjangan, pandemi akan menebarkan dampaknya ke semua sektor, mulai dari pendidikan, perekonomian, kesejahteraan, dan tentu saja kesehatan.

Dokter Umum RS Prikasih Jakarta, dr. Gia Pratama, menyebut, semua orang miliki kewajiban melindungi kesehatan diri dan orang lain dengan menerapkan protokol kesehatan. Karenanya, peran untuk memutus mata rantai penularan sebenarnya dipegang semua orang.

Baca Juga

Gia mengatakan, Covid-19 miliki kemapuan menyerang seluruh tubuh. Hanya saja, kebanyakan orang cuma mengetahui target serangan utama virus tersebut merupakan organ pernapasan.

"Dia menyerang seluruh tubuh yang miliki reseptor ACE2, ini terdapat di mana saja, seperti mata, syaraf, jantung, ginjal, liver, bahkan saluran pencernaan," kata Gia dalam webinar yang digelar Smart FK Universitas Islam Indonesia (UII), disimak di Yogyakarta, Selasa.

Gia mengatakan, daya rusak dari Covid-19 terbilang luar biasa. Di paru-paru bisa merusak alveolus yang membuatnya kolaps dan membuat kapiler-kapiler dalam paru-paru menjadi penuh. Jika terus terjadi, kapasitas paru akan berkurang.

"Dari lima liter hingga dua liter, sampai akhirnya tidak bisa bernapas," ujar Gia.

Untuk itu, sangat penting bagi semua orang lebih memerhatikan kesehatan pada masa pademi. Ia berpendapat, resiko infeksi dapat diturunkan dengan penurunan paparan virus, yang dapat dilaksanakan lewat penerapan protokol kesehatan.

photo
Tiga cara penularan Covid-19. - (Republika)

Selain itu, resiko infeksi bisa diturunkan dengan peningkatan imunitas tubuh. Gia menjelaskan, ada tiga pilar yang memengaruhi peningkatan imunitas, mulai dari nutrisi yang cukup, istirahat yang cukup, sampai olah raga yang rutin.

Pemenuhan nutrisi bisa dimulai dengan memerhatikan apa yang sering dikonsumsi. Gia menyarankan mengonsumsi buah, sayur, dan lemak sehat tiap hari, dan memenuhi kebutuhan protein lewat minimal tiga kali konsumsi ikan laut tiap satu pekan.

"Tidak lupa juga minum air putih secara cukup. Semua ini menunjang imunitas tubuh, namun olah raga jadi penting, selain nutrisi yang sehat dan istirahat yang cukup," kata Gia.

Selain asupan, istirahat cukup dan olah raga secara rutin penting untuk jaga emosi tetap positif dan jaga kesehatan spiritual. Ketua Departemen Neurologi FK UII, dr Agus Taufiqurrahman menilai, tidak mudah marah bisa menjaga emosi.

Sebagai penunjang kesehatan spiritual, Agus mengatakan, salah satu kegiatan spiritual yang baik dilakukan rutin merupakan bangun lebih pagi untuk sholat malam. Ia mencontohkan, sholat tahajud bisa sehatkan sistem kardiovaskuler.

"Penelitian Prof Muhammad Soleh tentang pengaruh tahajud terhadap kesehatan tubuh menemukan mereka yang rutin shalat tahajud kadar kortisol darahnya turun, endorfinnya meningkat, sehingga imunitasnya jauh lebih baik," ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement