Selasa 22 Sep 2020 18:25 WIB

Polisi Selidiki Temuan Biji Plastik dalam Beras Bansos

Polres Cianjur mendalami laporan terkait dugaan biji plastik dalam beras BPNT

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Polres Cianjur mendalami laporan terkait dugaan biji plastik dalam beras BPNT. (Ilustrasi)
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Polres Cianjur mendalami laporan terkait dugaan biji plastik dalam beras BPNT. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Polres Cianjur mendalami laporan terkait dugaan biji plastik yang ditemukan dalam beras oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Sukatani, Kecamatan Bojongpicung. Polisi pun telah mengamankan barang bukti dua karung beras.

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai saat dihubungi Selasa di Cianjur, mengatakan pihaknya telah meminta keterangan dari sejumlah saksi penerima bantuan. Bahkan anggota polsek dan polres telah mendatangi lokasi untuk mendalami kasus dan melakukan kroscek ke lapangan.

Baca Juga

"Temuan di lapangan ada 8 KPM yang menerima beras bercampur butiran plastik sudah dimintai keterangan. Rencananya supplier dan pihak lainnya akan dipanggil untuk diperiksa dan dimintai keterangan terkait biji plastik dalam beras," kata Kapolres.

Bahkan pihaknya akan memanggil ulang warga penerima bantuan setelah mendapat keterangan dari supplier. Pemanggilan dilakukan guna memastikan apakah butiran plastik sengaja dimasukkan atau ada unsur kelalaian karena hingga saat ini petugas masih mengumpulkan data dan keterangan.

Petugas Puskesmas Bojongpicung melakukan pengecekan kesehatan terhadap beberapa orang warg yang sempat memasak dan mengonsumsi beras bantuan dari pemerintah pusat yang bercampur dengan biji plastik.

Petugas Puskesmas Bojongpicung Asep Yanto mengatakan warga yang mengonsumsi beras bercampur biji plastik tidak ada yang mengeluhkan gangguan kesehatan. Sebagian besar tidak tahu kalau beras yang mereka masak bercampur dengan biji plastik.

Namun petugas kesehatan akan terus memantau kondisi kesehatan warga yang sudah mengonsumsi beras bercampur biji plastik tersebut hingga beberapa pekan ke depan. Pengecekan kondisi kesehatan secara berkala tersebut bertujuan untuk memastikan tidak terjadi gangguan pencernaan ataupun gangguan kesehatan lainnya.

"Sejauh ini mereka yang sudah menjalani pemeriksaan kesehatan tidak ada yang mengeluhkan gangguan kesehatan atau keluhan lain. Kami akan pantau terus secara berkala kondisi kesehatan tiga orang warga yang sudah mengonsumsi beras bercampur biji plastik itu," katanya.

Titin (50) mengatakan tidak curiga dengan nasi yang dikonsumsinya bersama dua cucunya itu. Namun saat dikunyah, dia merasakan ada yang janggal di dalam mulutnya. Setelah dikeluarkan didapati biji plastik yang tercampur dalam nasi dan ketika dipastikan kembali ditemukan biji plastik dalam karung beras.

"Saya pikir itu batu kecil yang tidak terbuang saat mencuci beras. Tapi saat saya keluarkan nasi dalam mulut, saya dapati ada biji plastik. Saya langsung melihat ke dalam karung beras dan mendapati puluhan biji plastik dalam karung beras," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement