Selasa 22 Sep 2020 17:10 WIB

Warga Lebak Diminta tidak Buang Sampah ke Sungai Ciujung

Sungai Ciujung merupakan habitat berbagai spesies ikan dan ekosistem lainnya.

Warga Lebak Diminta tidak Buang Sampah ke Sungai Ciujung. Pedagang mengapungkan bambu melintasi Sungai Ciujung di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin.
Foto: ANTARA/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS
Warga Lebak Diminta tidak Buang Sampah ke Sungai Ciujung. Pedagang mengapungkan bambu melintasi Sungai Ciujung di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Masyarakat Kabupaten Lebak, Banten diminta tidak membuang sampah ke permukaan aliran Sungai Ciujung guna pelestarian populasi dan habitat berbagai spesies ikan dan ekosistem lainnya. "Kami berharap warga dapat menjaga kebersihan Sungai Ciujung," kata Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak, Dasep Novian, Selasa (22/9).

Pelestarian lingkungan permukaan aliran Sungai Ciujung bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi masyarakat harus berperan aktif untuk menjaga kelestariannya. Selama ini, permukaan Sungai Ciujung sebagai sungai terbesar di Kabupaten Lebak perlu mendapat perawatan dan pemeliharaan dengan tidak membuang sampah limbah rumah tangga dan perusahaan.

Baca Juga

Apalagi, permukaan Sungai Ciujung digunakan sebagai air baku untuk keperluan masyarakat Kabupaten Lebak melalui PDAM setempat. "Kami minta warga dapat menjaga kelestarian sungai dengan kondisi bersih juga tidak terkontaminasi sampah dan limbah perusahaan yang bisa membahayakan kesehatan manusia," katanya.

Menurut dia, selama ini, populasi dan habitat berbagai jenis spesies ikan dan ekosistem lainnya di permukaan Sungai Ciujung berkembang. Selain itu permukaan aliran sungai dimanfaatkan warga setempat untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK).

Manfaat Sungai Ciujung juga sangat luar biasa karena sebagai sumber irigasi saat musim kemarau. "Kami minta warga secara swadaya dapat melakukan gotong royong kebersihan permukaan Sungai Ciujung itu," katanya.

Ia merasa prihatin masih banyak ditemukan masyarakat membuang sampah sembarangan ke permukaan aliran Sungai Ciberang, Cisimeut dan Ciujung. Bahkan mereka membuang sampah itu menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua dilakukan pada malam hari.

Pembuangan sampah sembarangan itu mengancam kelestarian lingkungan dan bisa menimbulkan banjir. Pada musim hujan seperti sekarang diharapkan warga memiliki kesadaran menjaga kelestarian permukaan sungai dengan tidak membuang sampah.

Samsudin (50 tahun), seorang relawan warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengatakan terpanggil melakukan gerakan kebersihan di sekitar aliran sungai juga menanam aneka jenis pohon di bantaran sungai. Bahkan, gerakan kebersihan aliran sungai dilakukan setiap Jumat agar bantaran sungai tidak terdapat tumpukan sampah.

"Kami melakukan pembersihan permukaan Sungai Ciujung agar tidak menimbulkan banjir," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement