Selasa 22 Sep 2020 15:38 WIB

38 Truk Angkut Sampah dari Pintu Air Manggarai 

Jenis sampah didominasi bambu dan plastik.

Rep: Febryan A/ Red: Ani Nursalikah
38 Truk Angkut Sampah dari Pintu Air Manggarai . Sejumlah alat berat membersihkan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta, Selasa (22/9). Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Senin (21/9), menyebabkan debit air Sungai Ciliwung meningkat dan menghanyutkan sampah ke pintu air. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
38 Truk Angkut Sampah dari Pintu Air Manggarai . Sejumlah alat berat membersihkan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta, Selasa (22/9). Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Senin (21/9), menyebabkan debit air Sungai Ciliwung meningkat dan menghanyutkan sampah ke pintu air. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ribuan kubik sampah menumpuk di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, sejak Selasa (22/9) dini hari. UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI mulai membersihkannya sejak subuh agar aliran Kali Ciliwung tidak tersendat. 

Ketika Republika.co.id mendatangi Pintu Air Manggarai pukul 09.30 WIB - 10.30 WIB, tampak sampah masih menumpuk di sana dan menghalangi aliran air. Jenis sampah didominasi bambu dan plastik. Tampak pula tiga alat berat sedang mengangkat sampah tersebut dari badan kali menuju bak truk.

Baca Juga

Kepala UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Yayat Supriatna, mengatakan, sampah itu tiba di sana sejak pukul 03.30 WIB. Sebanyak 52 personil mulai membersihkannya sejak pukul 04.00 WIB.

"Sampai pukul 08.00 WIB, jumlah sampah yang sudah ditangani sebanyak 888 meter kubik dan telah diangkut menggunakan 38 truk sampah," kata Yayat kepada Republika.co.id, Selasa (22/9).

 

Ia memperkirakan, total sampah yang menumpuk di sana mencapai 2.000 meter kubik. Untuk itu, ia telah menambah 53 truk sampah lagi agar pengangkutan bisa tuntas hari ini.

"Insya Allah hari ini tuntas. Jangan sampai ada tambahan lagi, lah," ujarnya.

Yayat menjelaskan, jika tumpukan sampah itu tak tuntas dibersihkan hari ini, akan terjadi "efek bendung" di Pintu Air Manggarai. Aliran air Kali Ciliwung menjadi tidak lancar. Dampaknya, akan muncul genangan di sejumlah wilayah sebelum Pintu Air Manggarai.

"Alhamdulillah sekarang tidak ada yang tergenang di wilayah sebelum Manggarai," ujar Yayat.

Sejak Senin sore, hujan terus mengguyur kawasan Bogor. Akibatnya, pada Senin malam, ketinggian air melonjak di Bendung Katulampa, Bogor, hingga ke status Siaga 1. Air kiriman dari Bogor itu pun sampai di Pintu Air Manggarai disertai berbagai jenis sampah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement