Selasa 22 Sep 2020 15:30 WIB

Realisasi Anggaran Pemulihan Ekonomi Capai Rp 254,4 Triliun

Pagu anggaran pemulihan ekonomi yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 695,2 triliun.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Realisasi penyerapan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Foto: Tim infografis Republika
Realisasi penyerapan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai Rabu (16/9) sudah mencapai Rp 254,4 triliun. Angka ini setara 36,6 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 695,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, realisasi tersebut sudah menunjukkan percepatan pencairan. Tingkat penyerapannya tercatat tumbuh 27,3 persen secara bulanan sejak semester pertama.

Baca Juga

"Terjadi akselerasi terus menerus sejak Agustus dan September, waktu seluruh K/L (Kementerian/ Lembaga) diminta untuk meningkatkan kemampuan penyerapan anggarannya," ucapnya, dalam konferensi pers Kinerja APBN secara virtual, Selasa (22/9).

Apabila dibandingkan Agustus, realisasi belanja PEN pada September sudah mengalami kenaikan Rp 42,80 triliun. Kenaikan terutama terjadi pada pos perlindungan sosial, yaitu hingga Rp 21,5 triliun.

Sri memastikan, pihaknya akan terus melakukan monitoring secara ketat dan detail dalam realisasi PEN. Kemenkeu juga akan memberikan masukan kepada K/L apabila ada realisasi anggaran pada program yang tidak bergerak sesuai dengan perencanaan. "Sehingga bisa membantu masyarakat dan dunia usaha sesuai yang dianggarkan dan direncanakan," katanya.

Sri menambahkan, prioritas pemerintah saat ini bukan lagi refocusing dan realokasi anggaran. Fokus pemerintah adalah mengutamakan realisasi program yang sudah dialokasikan. Apabila sudah ada pagu, input anggaran ke Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dipercepat untuk bisa segera diabsorbsi.

Rangkaian kegiatan ini dipastikan Sri akan dijalankan dengan lintas kementerian/ lembaga. "Sehingga, kita harapkan bisa bantu dari kegiatan dunia usaha maupun masyarakat," tutur mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Wibawa Dasa menyebutkan, realisasi belanja PEN maupun di tingkat K/L dan pemerintah daerah dalam rangka penanganan Covid-19 sudah menunjukkan akselerasi yang signifikan pada September.

Kunta menuturkan, Kemenkeu kini fokus mendorong agar belanja-belanja tersebut terus terealisasikan dengan baik sampai akhir tahun. "Terutama PEN, kita harapannya, bisa terealisasi dekati 100 persen pada akhir tahun," ujarnya, dalam kesempatan yang sama.

Beberapa upaya percepatan telah disiapkan. Salah satunya, memperpanjang berbagai program sampai dengan Desember 2020 dan mempercepat proses usulan baru berbagai kluster serta realisasinya. Redesign program agar lebih efektif juga terus dilakukan sembari mempercepat proses administrasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement