Senin 21 Sep 2020 07:47 WIB

Serangan KKSB Kembali Telan Korban Aparat

Pekan lalu, KKSB juga melakukan aksi dengan menghadang dan menyerang aparat TNI. 

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Anggota TNI korban penembakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) Papua.
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Anggota TNI korban penembakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) melakukan penyerangan terhadap Pos Koramil Persiapan Diatrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua. Dari kejadian tersebut, seorang prajurit meninggal dunia akibat terkena luka tembak.

"Dalam peristiwa tersebut mengakibatkan gugurnya salah satu anggota BKO Koramil Persiapan, Pratu Dwi Akbar Utomo, karena luka tembak," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria, dalam keterangan tertulisnya, Ahad (20/9).

Reza menjelaskan, alasan satuan BKO Koramil dan Kodim Persiapan berada di sana. Menurut dia, itu sebagai bentuk upaya dari Pimpinan TNI Angkatan Darat (AD) untuk mempersiapkan berdirinya Koramil dan Kodim di tengah keterbatasan jumlah personel di Papua.

"Sedangkan, tugas pokok dari Koramil dan Kodim tersebut adalah membantu pemerintah daerah melalui pembinaan teritorial untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta percepatan pembangunan di wilayah Papua," kata dia.

Pada Kamis (17/9) lalu, KKSB juga melakukan aksi dengan menghadang dan menyerang aparat TNI atas nama Serka Sahlan yang bertugas sebagai Babinsa di Hitadipa. Korban yang kala itu sedang dalam perjalanan membawa logistik meninggal dunia di tempat akibat luka tembak.

"Korban menderita luka tembak sehingga meninggal dunia di tempat dan dievakuasi ke Puskesmas Bilogai," ujar dia

Kapendam menyayangkan, kejadian tersebut. Dia juga berharap, kepada seluruh komponen masyarakat di wilayah Papua untuk bersama-sama membangun Papua dengan penuh Kedamaian, untuk kesejahteraan seluruh masyarakat Papua.

Pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengonfirmasi penyerangan yang menyebabkan Serka Sahlan itu. Mereka menyatakan telah melakukan penembakan terhadap aparat keamanan di Intan Jaya, Papua.

"Pada pukul 15:30 WIT aparat gabungan militer Indonesia telah melakukan evakuasi korban tewas dan tiba di Puskesmas Sugapa pukul 17:30 WIT," kata Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, Jumat (18/9) lalu.

Atas kejadian tersebut, TPNPB OPM Kodap VIII Wilayah Intan Jaya merebut satu pucuk laras panjang tipe FNC, 25 butir amunisi kaliber 5,56 dan satu buah magazin. Korban meninggal dunia setelah terkena tembakan dari bagian lengan kiri dan terkena dua tebasan parang.

Pihak TNI mengonfirmasi kejadian tersebut. Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, menyampaikan, kejadian itu terjadi pada Kamis (17/9) pukul 14.20 WIT ketika aparat keamanan tengah dalam perjalanan membawa logistik.

"Gerombolan kriminal ini kembali melakukan aksi dengan menghadang dan menyerang aparat TNI atas nama Serka Sahlan yang bertugas sebagai Babinsa di Hitadipa. Korban sedang dalam perjalanan membawa logistik. Korban menderita luka tembak sehingga meninggal dunia di tempat dan dievakuasi ke Puskesmas Bilogai," ujar Suristiawa, Jumat (18/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement