Ahad 20 Sep 2020 18:56 WIB

Risma: Banteng tidak Boleh Stres, Banteng Itu Nyeruduk

Risma minta perolehan kursi PDIP di DPRD meningkat minimal 50 persen pada 2024.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) menjabat tangan Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini (kiri). (ilustrasi)
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) menjabat tangan Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini (kiri). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tri Rismaharini meminta jajaran pengurus DPC PDIP Surabaya untuk meningkatkan perolehan kursi di DPRD setempat pada Pemilu 2024 minimal 50 persen. Menurut Risma, kalau posisi PDIP kuat, semua program bisa dilaksanakan untuk kepentingan warga yang lebih sejahtera.

"Saya bilang kepada Pak Adi (Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono) jangan sampai turun, minimal 50 persen. Banteng tidak boleh stres, banteng itu nyeruduk," kata Tri Rismaharini pada acara Rakercapsus PDIP terkait Pilkada Surabaya 2020 di Kantor DPD PDIP Jatim, Kota Surabaya, Ahad (20/9).

Baca Juga

Risma menyebutkan dari 50 kursi di DPRD Surabaya, PDIP mendapat 15 kursi, sedangkan sisanya partai lain.

"Menurut saya, itu karena berjuangnya saat mau pertandingan saja," kata Risma yang juga menjabat Wali Kota Surabaya ini.

Ia menyebut nama Sukadar, pengurus PDIP Surabaya, yang sukses membangun relasi jauh-jauh hari sehingga menjadi anggota DPRD. "Itu Cak Kadar, modal bangun pagi, sering menemani saya saat turun di lapangan, sekarang sudah jadi anggota dewan," ujarnya.

Untuk itu, Risma menekankan kepada semua pengurus PDIP baik di DPC, anak cabang, ranting, dan anak ranting untuk sering turun ke lapangan menyapa masyarakat.

"Kalau tidak sekarang mengenalkan diri, pada Pemilu 2024, bisa kecolongan," ujarnya.

Selain itu, Risma juga mengingatkan anggota DPRD Surabaya dari PDIP agar bisa mempertahankan kursi tersebut. "Ayo ditambah kursinya. Kebangetan kalau tidak ditambah," katanya.

Menurut Risma, banyak programnya yang bisa digunakan orang lain untuk kampanye. Bahkan, Risma mempersilakan dirinya dimanfaatkan untuk kepentingan kampanye.

"Di daerah lain, seperti Papua dan Aceh, saya diminta kampanye, masak di sini tidak ada yang memanfaatkan. Ayo manfaatkan saya. Saya tahu caranya kampanye," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement