Ahad 20 Sep 2020 10:27 WIB

Operasi Malam, Risma Kagetkan Pengunjung di Taman Apsari

Operasi mendadak untuk tegakkan protokol kesehatan dan mendeteksi penularan Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Foto: ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin operasi penegakan protokol kesehatan dan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19di Taman Apsari Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (19/9) malam hingga Ahad (20/9) dini hari WIB.

Dalam operasi itu, Risma mengelilingi Taman Apsari dari sisi timur menuju selatan, lalu ke sisi barat. Di sisi barat Taman Apsari, Risma meminta aparat untuk menutup semua jalan keluar taman supaya pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi penularan Covid-19 bisa dilakukan kepada pengunjung.

"Ayo Satpol dan Linmas ditutup. Jangan boleh ada yang keluar. Ayo rapid (test) dulu," kata Risma. Operasi itu mengagetkan anak-anak muda yang berada di taman, beberapa berusaha meninggalkan taman, namun gagal karena jalan keluar sudah ditutup dan dijaga oleh petugas.

Tak lama setelah petugas menutup jalan ke luar dari taman, ada petugas yang membawa kursi dan meja ke area taman disusul petugas medis yang mengenakan baju hazmat. Anak-anak muda yang sedang nongkrong di taman kemudian diminta duduk di kursi yang sudah diatur jaraknya untuk menunggu giliran menjalani pemeriksaan Covid-19.

Risma mengatakan, sebenarnya sasaran operasi pada Sabtu malam (19/9) bukan Taman Apsari Tetapi, karena ia melihat banyak anak muda yang nongkrong di taman itu maka operasi dialihkan untuk memeriksa orang-orang yang berkumpul di Taman Apsari.

"Sebetulnya sasaranku bukan di sini, tapi setelah saya putar tadi, ternyata banyak sekali di sini. Akhirnya kita lakukan di sini," katanya.

Risma mengatakan, kalau di antara orang-orang yang nongkrong di Taman Apsari ada yang terindikasi tertular virus corona dalam pemeriksaan awal maka pemeriksaan lanjutan langsung akan dilakukan untuk memastikan apakah yang bersangkutan tertular Covid-19.

Mobil yang dilengkapi dengan perangkat pemeriksaan spesimen usap hidung dan tenggorokan pasien menggunakan metode PCR sudah disiagakan di sisi selatan Taman Apsari. "Jadi, bagi yang reaktif langsung kami tes swab (usap) dan kami bawa untuk menjalani isolasi," kata Risma.

Menurut Risma, operasi mendadak untuk menegakkan protokol kesehatan dan mendeteksi penularan Covid-19 akan terus dilakukan di Kota Surabaya untuk memutus mata rantai penularan virus corona.

Seorang warga Wonocolo yang sedang berada di Taman Apsari, Amrullah, mengaku kaget ketika melihat Wali Kota Risma datang dan memimpin pemeriksaan Covid-19. Ia ikut menjalani pemeriksaan karena tidak bisa keluar dari taman.

"Akhirnya ya pasrah aja ikut tes. Sebenarnya ini bagus sih untuk memutus penyebaran Covid-19 ini. Saya sih mendukung karena ini memang demi kebaikan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement