Ahad 20 Sep 2020 08:12 WIB

Infrastruktur Transportasi di Labuan Bajo Tetap Berjalan

Pengembangan infrastruktur dilakukan agar ekonomi dan konektivitas tetap terjaga

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan proyek pengembangan Infrastruktur transportasi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur tetap berjalan meski dalam kondisi Covid-19.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan proyek pengembangan Infrastruktur transportasi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur tetap berjalan meski dalam kondisi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan proyek pengembangan Infrastruktur transportasi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur tetap berjalan meski dalam kondisi Covid-19. Dia menegaskan hal tersebut dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan. 

"Pembangunan ini perlu dilanjutkan meski di tengah pandemi agar dapat membantu membangkitkan perekonomian nasional dengan konektivitas yang semakin terbuka," kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (20/9). 

Baca Juga

Dia menjelaskan dengan begitu kawasan wisata super priortas seperti Labuan Bajo, Mandalika, dan lainnya bisa semakin menarik wisatawan lokal hingga mancanegara. Budi menegaskan pada dasarnya pembangunan infrastruktur khususnya dalam sektor transportasi harus dilanjutkan karena dapat membantu percepatan ekonomi nasional dengan  menciptakan lapangan kerja baru hingga membuka konektivitas antar wilayah. 

"Ditambah Labuan Bajo merupakan salah satu kawasan wisata super prioritas yang dapat menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara pada masa yang akan datang," tutur Budi. 

Saat ini pengembangan tengah dilalukan di Bandara Komodo yang dilakukan oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) yaitu pemotongan bukit, pembebasan lahan yang sudah mencapai tahap akhir serta perpanjangan landasan pacu dari 2.250 meter menjadi 2.250 meter. Begitu juga pembangunan Pelabuhan Multipurpose untuk melayani kapal curah air dan petikemas dengan bobot lima ribu hingga 10 ribu DWT dengan luas pelabuhan lebih dari 6 hektare. 

Budi mengatakan, pelabuhan tersebut dibangun untuk mengoptimalkan pergerakan logistik di Labuan Bajo sehingga pendistribusiannya bisa berjalan lebih cepat dan lancar. "Meski di tengah pandemi saya harap pembangunan pelabuhan multipurpose di Wae Kelambu dapat tetap berjalan agar pendistribusian logistik segara berjalan lebih cepat dan lancar," ungkap Budi. 

Saat ini progres pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu per 13 September 2020  yaitu; pekerjaan persiapan, perkerjaan causeway, pekerjaan trestle, pekerjaan dermaga, dan penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi. Sementara itu, Pelabuhan Labuan Bajo yang akan direvitalisasi dan dikhususkan bagi kapal-kapal wisata dan kapal penumpang. 

"Harapannya dengan mempercepat pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi di Labuan bajo dapat menggerakan roda perekonomian nasional. Selain itu juga saya menekankan kepada seluruh simpul transportasi yang ada di Labuan Bajo untuk memperhatikan protokol kesehatan," jelas Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement