Sabtu 19 Sep 2020 16:28 WIB

Pemprov Jatim Siapkan RS Lapangan di Malang

RS lapangan di Malang akan digunakan tampung pasien isolasi mandiri.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan Pemprov menyiapkan RS lapangan di Malang untuk tempat isolasi mandiri pasien Covid-19, terutama dari klaster keluarga.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan Pemprov menyiapkan RS lapangan di Malang untuk tempat isolasi mandiri pasien Covid-19, terutama dari klaster keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan pembukaan rumah sakit lapangan untuk optimalisasi penanganan pasien positif virus corona jenis baru. Rumah sakit lapangan disiapkan dengan kapasitas kurang lebih 200 tempat tidur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan rumah sakit lapangan tersebut akan dipergunakan sebagai tempat isolasi pasien positif Covid-19, yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. "Saat kami survei, kapasitasnya kurang lebih 200 bed. Persiapan berikutnya kami minta izin ke Menteri Kesehatan," kata dia di Kota Malang, Sabtu (19/9).

Baca Juga

Rumah sakit lapangan penanganan Covid-19 tersebut, rencananya disiapkan di lapangan Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma) di Kawasan Idjen Boulevard, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Khofifah menjelaskan rencana untuk membuka rumah sakit lapangan penanganan pasien Covid-19 di kawasan Jalan Ijen, Kota Malang, tersebut untuk mengurangi risiko penularan pada lingkungan keluarga.

Ia mengatakan banyak pasien konfirmasi positif dengan gejala ringan atau tanpa gejala, melakukan isolasi mandiri dan berisiko menularkan pada anggota keluarga lainnya. Presiden Joko Widodo telah memberikan perintah agar pemerintah daerah mewaspadai klaster keluarga.

"Kami direkomendasikan oleh satgas pusat, ada klaster yang oleh Presiden Jokowi perlu diwaspadai, yaitu klaster keluarga. Klaster keluarga itu ada karena karantina mandiri di rumah," kata dia.

Khofifah menambahkan ketika pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang sudah mengalami perbaikan klinis, dan menjalani karantina mandiri di rumah, seringkali tidak menjalankan protokol kesehatan dengan benar. "Klaster keluarga ini yang harus diantisipasi dengan solusi, antara lain disiapkannya tempat di mana mereka sudah terkonfirmasi positif (gejala ringan atau tanpa gejala) langsung dibawa ke tempat isolasi," ujanya.

Pemerintah Kota Malang sebelumnya telah melakukan pendataan terkait dengan berapa banyak pasien konfirmasi positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri. Usai dilakukan pendataan, pasien tersebut akan dipindahkan ke rumah karantina dan RSUD Kota Malang.

Pembangunan rumah sakit lapangan penanganan Covid-19 tersebut akan dijadikan sebagai alternatif rujukan pasien konfirmasi positif Covid-19 yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala, saat kapasitas rumah karantina dan RSUD Kota Malang penuh. Hingga saat ini jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Kota Malang tercatat sebanyak 1.724 orang. Dari total tersebut, 165 orang dilaporkan meninggal dunia, 1.191 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya dalam perawatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement