Sabtu 19 Sep 2020 10:38 WIB

Sabah Berharap untuk Membangun Kembali Industri Pariwisata

Pandemi Covid-19 telah melemahkan pariwisata di Sabah.

Sabah Berharap untuk Membangun Kembali Industri Pariwisata. Masjid City Kinabalu
Foto: Wikipedia
Sabah Berharap untuk Membangun Kembali Industri Pariwisata. Masjid City Kinabalu

REPUBLIKA.CO.ID,KOTA KINABALU -- Pariwisata pasca-Covid-19 adalah tentang membangun kembali industri dan bukan tentang kedatangan atau penerimaan pariwisata, kata Kepala Menteri sementara Datuk Seri Panglima Mohd Shafie Apdal.

Dia mengatakan indikator kinerja utama pariwisata (KPI) pada tahun 2021 oleh karena itu tentang menjadikan Sabah sebagai tujuan eko yang substansial dan untuk memastikan pemangku kepentingan pariwisata diberikan dukungan dan dorongan.

“Pariwisata, sebagaimana kita ketahui, merupakan penyumbang dan sektor ekonomi tertinggi ketiga di Sabah. Kami adalah salah satu negara bagian dengan kinerja tertinggi di sektor pariwisata Malaysia. Kami mencatat 4,19 juta kedatangan pada 2019, melebihi target 4 juta kami, dengan perkiraan penerimaan pariwisata sebesar RM9,01 miliar. Sayangnya, pandemi Covid-19 telah melemahkan pariwisata di Sabah, dan kami memahami kesulitan para pelaku industri Sabah. Sekarang lebih dari sebelumnya kita harus bekerja sama dan tetap kuat secara positif untuk menghadapi tantangan ini,” kata Shafie seperti dilansir dari Malay Mail, Sabtu (19/9).

Hal ini dikatakan Shafie dalam sambutannya pada peluncuran Stimulus Perjalanan Domestik Badan Pariwisata Sabah. Sambutannya disampaikan oleh Plt. Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Datuk Christina Liew.

Stimulus tersebut merupakan bagian dari fase kedua dari paket bantuan Covid-19 yang diumumkan oleh pemerintah negara bagian pada bulan Juni, Kesepakatan Baru Sabah, senilai RM240 juta untuk mengaktifkan kembali, meremajakan, dan merevitalisasi ekonomi negara akibat pandemi ini.

“Dari jumlah tersebut, RM22 juta secara khusus dialokasikan untuk menghidupkan kembali industri pariwisata Sabah. Kementerian Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan telah menawarkan hibah pengembangan pariwisata sebesar RM10 juta bagi para pelaku pariwisata, khususnya pemilik homestay dan hotel budget sebagai kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan infrastruktur pariwisata dan produk pariwisata berbasis masyarakat," ujarnya. 

“RM7 juta disisihkan untuk mengimbangi diskon 50 persen untuk biaya masuk di tempat-tempat wisata di bawah Kementerian Pariwisata Sabah. Pemerintah Sabah juga mengalokasikan RM5 juta dalam bentuk insentif perjalanan dan dana pendamping untuk program pertemuan, insentif, konferensi dan pameran (MICE) guna membantu insentif promosi pariwisata Sabah," kata Shafie melanjutkan.

“Dari RM5 juta, RM2 juta adalah Stimulus Perjalanan Domestik yang diberikan sebagai insentif finansial kepada operator tur yang berbasis di Sabah untuk merangsang perjalanan domestik ke Sabah. Hal ini akan memacu para pelaku industri untuk semakin menggiatkan upayanya dalam menggiatkan kegiatan pariwisata di Sabah,” kata Shafie menambahkan.

Di bawah Stimulus Perjalanan Domestik, dia mengatakan semua operator tur berlisensi yang berbasis di Sabah yang menjual paket tur domestik yang mencakup akomodasi, transportasi, dan tur berhak mendapatkan insentif sebesar RM50 per wisatawan sesuai kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Sabah.

Kementerian Pariwisata Negara juga telah menggiatkan upaya promosi pariwisata Sabah secara online dan offline dengan menampilkan destinasi menarik di Sabah. Memanfaatkan platform digital, kampanye penjualan digital juga dimulai agar industri menjangkau penduduk setempat untuk memengaruhi lebih banyak perjalanan domestik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement