Jumat 18 Sep 2020 13:41 WIB

Sejak Agustus, Warga Meninggal karena Covid Tembus 100 Orang

Pepen tak memungkiri dibukanya kegiatan ekonomi berefek terhadap kasus Covid-19.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Warga melintas di dekat mural sosialisasi untuk hidup sehat di Rawa Pasung, Bekasi, Jawa Barat.
Foto: ANTARA /Fakhri Hermansyah
Warga melintas di dekat mural sosialisasi untuk hidup sehat di Rawa Pasung, Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Angka kematian pasien Covid-19 di Kota Bekasi terus naik sejak Agustus 2020. Per Kamis (17/9), angkanya sudah tembus 104 kasus.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menuturkan, saat ini tingkat kematian Covid-19 di wilayahnya mencapai 3,34 persen. Sebelumnya, wilayah Kota Bekasi sempat zero kematian sejak 26 Mei hingga Juli 2020.

“26 Mei sampai Juli, itu zero kematian. Begitu naik di Agustus minggu pertama, dan kedua, minggu ketiga baru ada kematian. Sampai sekarang,” kata Rahmat kepada wartawan, Jumat (18/9).

Pepen, sapaan akrabnya, menuturkan, angka kematian pasien Covid-19 mulai muncul dan meningkat pada Agustus. Dia tak memungkiri hal itu ada korelasinya ketika kegiatan ekonomi sudah mulai dibuka luas.

Ditambah lagi, Kota Bekasi merupakan daerah transit orang-orang dari arah Jakarta ke Jawa Barat maupun sebaliknya. “Naik lagi kan adaptasi dibuka, dilonggarkan. Semua buka. Kita kan transit, menyebarnya dari pergerakan orang,” terang Pepen.

Data yang tercatat di TPU Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, yang menjadi pemakaman khusus Covid-19 menyebut hingga Kamis (17/9), jumlah jenazah yang dimakamkan menggunakan protokol mencapai 356 pemakaman.

Sedangkan yang positif terdiagnosa Covid-19 jumlahnya mencapai 104 pemakaman. Pada Kamis (17/9), jumlah jenazah yang terdiagnosa Covid-19 ada sebanyak lima pemakaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement