Jumat 18 Sep 2020 13:38 WIB

Kiprah Erna Abidin, Alumni IPB  yang Mengabdi di Afrika

Kiprahnya jadi secercah cahaya dari timur untuk Afrika dan dunia.

Erna Abidin PhD (kiri), alumni IPB University yang telah bertahun-tahun berkiprah di Afrika.
Foto: Dok IPB University
Erna Abidin PhD (kiri), alumni IPB University yang telah bertahun-tahun berkiprah di Afrika.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Afrika adalah salah satu benua di dunia yang kondisi kehidupan rakyatnya masih memiliki berbagai masalah. Seperti masalah pangan, kelaparan, gizi buruk, ketidaksetaraan gender dan konflik etnis.

Hal ini mendorong Forum Diskusi Ekologi, Kebudayaan, dan Pembangunan bekerja  sama dengan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB University menyelenggarakan talkshow dan diskusi interaktif dengan tema "Mengatasi Masalah Pangan, Kelaparan, Gizi Buruk, Ketidak-setaraan Gender, dan Konflik Etnis di Afrika" melalui Aplikasi Zoom Meeting, Rabu (16/9). 

Prof Dr Dodik Ridho Nurrochmat, wakil rektor bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi IPB University menyampaikan, “Kegiatan ini bisa membuka wawasan kita untuk mencari jalan mengabdi di Afrika. Kita juga perlu belajar tentang diplomasi dan bagaimana posisi Afrika dalam percaturan internasional.”

Salah satu alumni IPB University menjadi pembicara dalam kegiatan ini, yakni Erna Abidin, PhD. Dalam kegiatan ini Erna memaparkan kiprahnya di Afrika.

Erna memaparkan tentang kondisi umum pertanian beberapa negara di Afrika. Menurutnya, di daerah Afrika Barat seperti Ghana, Burkina Faso, dan Nigeria, ubi merupakan salah satu makanan pokok. Namun di mata pemerintah, ubi bukan tanaman yang bernilai ekonomi untuk menggerakkan perekonomian pertanian. 

“Masalah lainnya adalah, ubi hanya dianggap sebagai makanan untuk orang miskin. Bahkan ada kepercayaan lokal yang menyebutkan bahwa mengkonsumsi ubi tidak baik untuk laki-laki. Ini yang harus diselesaikan karena ubi dapat menjadi titik masuk untuk mengatasi persoalan kelaparan, gizi buruk, stunting dan meningkatkan ketahanan/kedaulatan pangan di negara-negara Afrika," terang CEO/Founder Reputed Agriculture 4 Development Stichting ini seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Mendengar paparan Erna Abidin, Prof Dr Damayanti Buchori, kepala Pusat Kajian Sains Keberlanjutan dan Transdisiplin IPB University mengatakan bahwa kiprah alumni IPB University ini menjadi secercah cahaya dari timur untuk Afrika dan dunia.

“Saya tertegun, ada anak bangsa, lulusan IPB University pula, yang mampu berkiprah di Afrika. Bagi saya beliau adalah perempuan Indonesia yang berani keluar dari zona nyaman. Jadi Ibu tanpa menggunakan jargon besar tapi sudah melakukan sustainability dan transdisiplin ilmu," Prof Damayanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement