Jumat 18 Sep 2020 11:35 WIB

Operasi Yustisi Sasar Tempat Makan di Kebayoran Baru

Empat PKL di Jalan Wolter Monginsidi masih menyediakan makan di tempat.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota Satpol PP memberi peringatan pemilik warung untuk tidak menyediakan makan di tempat saat razia penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Senin (14/9/2020) malam. Razia tersebut untuk memastikan masyarakat mematuhi aturan yang berlaku selama PSBB total DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Anggota Satpol PP memberi peringatan pemilik warung untuk tidak menyediakan makan di tempat saat razia penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Senin (14/9/2020) malam. Razia tersebut untuk memastikan masyarakat mematuhi aturan yang berlaku selama PSBB total DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Operasi Yustisi Protokol Covid-19 dilaksanakan di sejumlah tempat makan di sepanjang Jalan Gunawarman, Senopati, Petogogan, hingga Blok M, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam operasi yang dilaksanakan pada Kamis (17/9) malam, masih ditemukan sejumlah pedagang kaki lima yang masih menyediakan makan di tempat.

“Pada prinsipnya semua sudah lumayan tertib. Namun ada beberapa berupa pedagang-pedagang kaki lima yang masih menyediakan melayani makan di tempat,” ujar Kapolsek Kebayoran Baru, AKBP Jimmy Christian Samma usai Operasi Yustisi, Rabu (17/9) malam.

Saat Tiga Pilar tengah melakukan patroli, setidaknya ada empat pedagang kaki lima di Jalan Wolter Monginsidi masih membuka tendanya dan tampak ada pengunjung yang makan di tempat.

Petugas pun langsung meminta sang pemilik tenda segera merapikan meja dan bangkunya. Serta pengunjung yang sedang makan diminta untuk membungkus makanannya.

 

“Nanti kita bina kita panggil agar tidak melakukan hal yang sama lagi. Nanti untuk penindakannya kita serahkan ke pihak Satpol PP,” kata Jimmy.

Dalam pantauan Republika, selain memeriksa pedagang kaki lima, operasi tersebut juga menyasar sebuah restoran steak yang di area parkirnya tampak ramai. Namun pihak pengelola restoran mengaku kepada petugas bahwa kendaraan-kendaraan tersebut milik karyawannya.

Ketika diperiksa ke dalam restoran, memang tidak tampak ada pengunjung satu pun yang sedang berada di lokasi. Begitu juga dengan Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) Blok S, petugas tidak menemukan pelanggan yang makan di tempat maupun warga yang berkerumun di sekitar.

Bahkan, bangku-bangku di deretan Pujasera diletakkan di atas meja agar tidak ada warga yang makan di tempat. Menurut Jimmy, kondisi yang ditemukan petugas pada operasi kali ini sudah lebih bagus dibandingkan sebelumnya.

“Kami bersama rekan-rekan dari Koramil dan Satpol PP menyimpulkan pada prinsipnya sudah mulai cukup bagus (kondisinya), dibandingkan dengan PSBB Tahap 1,” ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Vivick Tjangkung selaku Tim Perwira Pengamat Wilayah (Pamatwil) dari Polres Metro Jakarta Selatan. Jimmy menambahkan, setiap hari Operasi Yustisi bisa dilaksanakan di tiga sampai empat lokasi. Baik yang sifatnya stasioner maupun mobile.

“Setiap hari juga sesuai dengan perintah dari pimpinan Polri bersama TNI dan Pemda setiap hari kita juga melakukan penindakan terhadap penggunaan masker, maupun tempat-tempat makan yang masih buka,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement