Jumat 18 Sep 2020 07:17 WIB

Mayoritas Masyarakat Jepang Dukung Pemerintahan Suga

Jajak pendapat menemukan 66,4 persen masyarakat Jepang mendukung PM Suga

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Perdana Menteri Baru Jepang Yoshihide Suga berbicara dalam konferensi pers menyusul pengukuhannya sebagai perdana menteri Jepang di Tokyo, Jepang, 16 September 2020. Suga mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat Liberal yang berkuasa setelah pengunduran diri mantan perdana menteri yang sudah lama menjabat, Shinzo Abe , akhir bulan lalu atas dasar kesehatan dan, setelah konfirmasi parlemen pada 16 September, diumumkan perdana menteri.
Foto: EPA-EFE/CARL COURT / POOL
Perdana Menteri Baru Jepang Yoshihide Suga berbicara dalam konferensi pers menyusul pengukuhannya sebagai perdana menteri Jepang di Tokyo, Jepang, 16 September 2020. Suga mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat Liberal yang berkuasa setelah pengunduran diri mantan perdana menteri yang sudah lama menjabat, Shinzo Abe , akhir bulan lalu atas dasar kesehatan dan, setelah konfirmasi parlemen pada 16 September, diumumkan perdana menteri.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Berdasarkan jajak pendapat kantor berita Kyodo, sekitar 66,4 persen masyarakat Jepang mendukung pemerintahan Perdana Menteri Yoshihide Suga. Survei yang dilakukan melalui sambungan telepon ini dilakukan pada Kamis (17/9) dua hari setelah Suga naik ke tampuk kekuasaan.

Suga yang menjadi perdana menteri di usianya hampir 80 tahun berjanji akan menahan laju penyebaran virus corona dan mendorong reformasi. Mantan sekretaris kabinet itu mempertahankan separuh kabinet Shinzo Abe.

Baca Juga

Sekitar 55,1 persen responden mengatakan majelis rendah parlemen harus segera menggelar pemilihan umum ketika masa jabatan Suga yang mengisi masa jabatan Abe habis pada Oktober 2021. Muncul spekulasi Suga akan menggelar pemilihan umum cepat untuk memperkuat kekuasaannya.

Ia diduga akan memanfaatkan dukungan kuat terhadapnya seperti yang ditunjukan dalam jajak pendapat media-media Jepang bahkan sebelum ia menjabat sebagai perdana menteri.

Namun Suga tampaknya menurunkan persentase kemungkinan adanya pemilihan umum lebih awal. Sebab, katanya, prioritas pemerintah Jepang saat ini adalah memutus rantai penularan virus corona dan membangkitkan kembali perekonomian yang terpuruk.

"Hal-hal ini yang menjadi hal pertama yang ingin saya kerjakan bersama kabinet baru saya," kata Suga Rabu (16/9) kemarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement