Jumat 18 Sep 2020 04:39 WIB

3.845 Pelanggan KA Manfaatkan Rapid Test di Stasiun Madiun

Penumpang KA diharapkan melakukan tes cepat sebelum hari H.

Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 ketika terjaring operasi yustisi protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 karena tidak menggunakan masker di kawasan depan Stasiun Kereta Api Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (17/9/2020). Pemkot Madiun menggelar operasi yustisi protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19, dengan sanksi membayar denda Rp50 ribu atau sanksi sosial menyemprot cairan disinfektan di sekitar lokasi operasi.
Foto: SISWOWIDODO/ANTARA
Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 ketika terjaring operasi yustisi protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 karena tidak menggunakan masker di kawasan depan Stasiun Kereta Api Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (17/9/2020). Pemkot Madiun menggelar operasi yustisi protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19, dengan sanksi membayar denda Rp50 ribu atau sanksi sosial menyemprot cairan disinfektan di sekitar lokasi operasi.

REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun mencatat sebanyak 3.845 pelanggan KA jarak jauh telah memanfaatkan layanan tes cepat di Stasiun Madiun semenjak layanan tersebut disediakan.

Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan pelayanan tes cepat disediakan di Stasiun Madiun, wilayah Daop 7 Madiun sejak 30 Juli 2020.

"Hingga hari Kamis tanggal 17 September 2020, genap 50 hari layanan 'rapid test' (tes cepat) disediakan di Stasiun Madiun, wilayah Daop 7 Madiun. Layanan itu kami sediakan untuk memberikan kemudahan pelanggan yang akan menggunakan kereta api di masa adaptasi kebiasaan baru. Kami berharap pelanggan kereta api dapat memaksimalkannya," ujarnya di Madiun, Kamis (17/9).

Jumlah 3.845 pelanggan KA yang memanfaatkan layanan tes cepat tersebut masih 32 persen dibandingkan dengan jumlah pelanggan KA jarak jauh yang naik dari Stasiun Madiun mulai Kamis (30/7) sampai dengan Kamis (17/9) sebanyak 12.019 pelanggan

Ixfan mengimbau seluruh pelanggan KA untuk memanfaatkan layanan tes cepat yang telah disediakan di stasiun tersebut, karena di samping harganya lebih murah, pelayanannya pun cukup cepat.

Namun demikian, para pelanggan diharapkan melakukan tes cepat sebelum hari H, atau minimal tiga jam sebelum keberangkatan keretanya.

"Sedangkan pelanggan yang berhak melakukan 'rapid test' di stasiun yang ditunjuk adalah yang telah memiliki kode 'booking' tiket KA jarak jauh," katanya.

Ia menambahkan penyediaan layanan tes cepat di stasiun merupakan bentuk peningkatan pelayanan KAI dalam rangka menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada moda transportasi kereta api.

"Dengan hadirnya layanan ini, diharapkan mobilitas masyarakat dapat meningkat, dengan tetap menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, selamat, dan seluruh pelanggannya sehat sampai di tujuan," kata Ixfan.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) bekerjasama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menyediakan layanan tes cepat COVID-19 seharga Rp85.000 di berbagai stasiun untuk pelanggan yang akan naik kereta api jarak jauh.

Layanan tersebut adalah hasil dari sinergi BUMN antara KAI dengan RNI melalui anak usahanya PT Rajawali Nusindo. Adapun, layanan tes cepat telah tersedia di 14 stasiun, dengan jam pelayanan mulai pukul 07.00 sampai dengan 19.00 WIB.

Stasiun tersebut adalah Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Malang, Jember, dan Ketapang.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement