Kamis 17 Sep 2020 19:29 WIB

Stok Darah di PMI Bandung Menipis

Warga yang meminta darah ke PMI diharapkan membawa anggota keluarga untuk donor darah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
 Petugas merapikan labu darah dari pendonor di Kantor Palang Merah Indonesia
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas merapikan labu darah dari pendonor di Kantor Palang Merah Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Stok darah yang berada di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung terus mengalami penurunan di masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung enam bulan.

Kepala PMI Kota Bandung, Ade Koesjanto mengatakan di masa-masa awal pandemi Covid-19 jumlah pendonor mengalami penurunan akibat imbauan agar warga tidak keluar rumah. Menurutnya, kondisi tersebut berpengaruh terhadap stok labu darah yang diterima dari pendonor.

"Sebelum pandemi satu hari 500 labu (yang mendonor), ketika pandemi kita shock satu hari hanya 40 labu perhari, 90 persen hilangnya sementara permintaan tidak berubah," ujarnya di Bandung, Kamis (17/9).

Meski jumlah pendonor menurun, ia menjelaskan pihaknya mengatur agar stok labu darah tidak kosong dengan menyiapkan stok darah 5 kali lebih banyak dari kebutuhan atau permintaan darah sehari. Menurutnya, jika kebutuhan atau permintaan labu darah perhari 500 maka pihaknya harus menyediakan 2.500 labu darah.

"Sehingga ketika terjadi pandemi, kita hanya dapat 10 persen, selama lima hari dapat memenuhi karena ada stok, (sekarang) terus menipis," katanya.

Ade mengatakan, strategi agar stok labu darah bertambah dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu masyarakat yang mengajukan permintaan labu darah diharapkan membawa anggota keluarga untuk donor darah. Selain itu, pihaknya membuka 24 jam bagi masyarakat yang hendak mendonor dengan menerapkan protokol kesehatan.

Ia melanjutkan, stok labu darah saat ini sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat perhari sekitar 400 hingga 500 labu darah. Namun, hal tersebut belum dapat memenuhi stok untuk lima hari ke depan.

"Setiap hari terpenuhi 400 sampai 500 (labu darah). Intinya bahwa harus ada stok untuk 5 hari,  sekarang belum, baru masuk keluar gitu aja, idealnya stok 5 hari," katanya.

Ade menambahkan, jenis golongan darah A yang relatif sulit didapatkan. Padahal golongan darah tersebut sering dibutuhkan masyarakat.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengakui terjadi penurunan pendonor darah di PMI Kota Bandung selama masa pandemi covid-19. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap semangat mendonorkan darah dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Pendonor menurun dampak Covid-19. Kami mengimbau warga tetap semangat donor darah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement