Kamis 17 Sep 2020 18:42 WIB

Arahan Jibril Saat Maryam Kesakitan akan Melahirkan

Allah mengutus Jibril saat Maryam akan melahirkan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Arahan Jibril Saat Maryam Kesakitan akan Melahirkan. Foto: Harut dan Marut menurut pendapat ulama adalah dua malaikat (Ilustrasi)
Foto: Blogspot
Arahan Jibril Saat Maryam Kesakitan akan Melahirkan. Foto: Harut dan Marut menurut pendapat ulama adalah dua malaikat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ya laitani mittu qabla haza wa kuntu nas-yam mansiyya yang diterjemahkan "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan  dilupakan". Kalimat tersebut merupakan penggalan dari surah Maryam ayat 23 yang menceritakan bagaimana sakitnya melahirkan.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H menafsirkan ayat 23. Menurutnya, ketika masa kelahiran sudah dekat, rasa sakit menjelang persalinan memaksanya bersandar pada pangkal pohon kurma. Tatkala dia mulai didera rasa sakit (menjelang) melahirkan, perihnya jauh dari makanan dan minuman, pedihnya hatinya karena komentar miring orang banyak, dan mencemaskan kemampuannya untuk bersabar, maka dia berandai-andai.

Baca Juga

"Bahwa dia mati sebelum mengalami kejadian ini, hingga menjadi tak berarti lagi dilupakan (oleh manusia), dan tidak disebut-sebut (lagi)," katanya.

Padahal kata dia, berandai-andainya itu tertolak dari kondisi yang merisaukan (nya) tadi, padahal tidak ada nilai kebaikan dan kemaslahatan sama sekali baginya saat menginginkan kematian itu. Kebaikan hanya terwujud dengan menghargai apa yang telah terjadi.

Mendengar Maryam putus asa, Allah mengutus malaikat Jibril untuk memberikan sebuah petunjuk, yang tujuannya meringankan Maryam dari rasa sakit. Arahan Jibril diabadikan dalam surat Maryam ayat 24 yang artinya.

"Maka dia Jibril berseru kepadanya dari tempat yang rendah, janganlah engkau bersedih hati, sungguh tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu."

Jibril lalu memerintahkan Maryam untuk menggoyangkan batang pohon kurma. Peristiwa ini diabadikan dalam surat Maryam ayat 25 yang artinya.

"Dan goyangkan lah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu."

Sepanjang sejarah manusia hanya ada tiga wanita Islam (Muslimah) yang kehamilannya tak masuk akal. Meski tak dimungkinkan secara akal manusia, mereka terbukti telah melahirkan seorang anak dan bahkan anak-anaknya itu menjadi para nabi.

Siapa tiga wanita yang kehamilanya menakjubkan itu? Pertama dia adalah Sarah Istri Nabi Ibrahim melahirkan Nabi Ishak dan Yakub, kedua Hanan Istri Nabi Zakariya melahirkan Nabi Yahya, dan Maryam yang melahirkan Nabi Isya.

Di antara Sarah dan Hanan, Maryam lah yang paling tak masuk akal kehamilannya. Kenapa?  karena Maryam hamil tanpa pernah disentuh sama sekali oleh laki-laki sebagai lawan jenisnya. Berbeda dengan Sarah dan Hanan masing-masing punya suami wajar jika hamil namun kemustahilannya mereka sudah tua renta baru hamil dan melahirkan.

Maryam sendiri tak percaya bahwa dia akan melahirkan. Maka dari itu dia menolak informasi yang dibawakan untusan Allah SAW, Jibril jika dia (Maryam) akan hamil dan melahirkan bayi laki-laki.  Penolakan atas kabar yang dibawakan Jibril itu diabadikan surah Maryam ayat 20.

"Dia Maryam berkata, "Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki padahal tidak pernah ada orang laki-laki yang menyentuh aku dan aku bukan seorang pezina!"

Saat Jibril mendatanginya dalam wujud manusia saat dia (Maryam) sedang berada di ruang sekat (tabir) di masjid (Baitulmaqdis). Datanganya Jibril kepada Maryam diabadikan dalam surah Maryam ayat 17 yang artinya.

"Lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus roh kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna."

Meski kedatangan Jibril dalam wujud manusia sempurna itu tetap membuat Maryam syok dan merasa takut. Perasan takut Maryam kedatangan pria tampan yang tak pernah dilihatnya itu terbukti Maryam bukan wanita gampangan alias dia benar-benar wanita sholehah.

Buktinya saat ditemui Jibril dia (Maryam) langsung minta perlindungan bukan bertanya identitas kepada sosok pria baru dilihatnya sebagai bentuk ketertarikannya. Tidak tertarik bahkan takut itu diabadikan Allah dalam surah Maryam ayat 18 yang artinya.

"Dia (Maryam) berkata, "Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertaqwa."

Melihat Maryam ketakutan Jibril menenangkan dan segera memperkenalkan diri bahwa dia (Jibri) merupakan mahklus halus yang diutus Allah untuk menyampaikan pesan dari-Nya (Allah). Bagaimana Jibril memperkenalkan diri diceritakan dalam surah Maryam ayat 19 yang artinya.

"Dia (Jibril) berkata "Sungguh aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci."

Mendengar apa yang disampaikan Jibril Maryam kembali syok. Pikirnya (Maryam) mana mungkin dia punya anak sedangkan dia belum pernah melakukan hubungan intim dengan laki-laki manapun dan di manapun. Maryam menegaskan bahwa dia bukan seorang wanita murahan yang doyan berzina (Maryam ayat 20).

"Dia Maryam berkata, "......:Aku bukan seorang pezina!"

Jibril percaya bahwa Maryam bukan seorang yang doyan berzina. Namun putra laki-laki bernama Isya itu tetap akan lahir di rahimnya dan merupakan sesuatu yang telah dikehendaki Allah SWT dia akan menjadi seorang nabi. Perkataan Jibril itu diabadikan dalam ayat 21 surah yang sama artinya.

"Dia Jibril berkata, "Demikianlah." Tuhanmu berfirman, hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda kebesaran Allah bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang sudah diputuskan."

Apa yang terjadi pada Maryam merupakan kehendak Allah. Karena seperti ditegaskan dalam surah Yasin ayat 82 jika Allah sudah berkendak maka tinggal mengatakan "KUN".

"Dan apabila Allah berkehendak atas sesuatu DIA hanya berkata "jadilah" maka jadilah ia sesuatu."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement