Kamis 17 Sep 2020 17:40 WIB

Kabupaten Merangin Tawarkan Agrowisata Buah

Agrowisata ini disebuat sebagai inovasi di tengah pandemi.

Pengunjung menikmati suasana kebun melon di agrowisata (ilustrasi). Kabupaten Merangin, Jambi melakukan terobosan dengan membuka objek agrowisata buah.
Foto: ANTARA/DAVID MUHARMANSYAH
Pengunjung menikmati suasana kebun melon di agrowisata (ilustrasi). Kabupaten Merangin, Jambi melakukan terobosan dengan membuka objek agrowisata buah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kabupaten Merangin, Jambi melakukan terobosan dengan membuka objek agrowisata buah. Agrowisata itu diharapkan bisa dikunjungi masyarakat dan buahnya dapat dinikmati pengunjung.

Baca Juga

Bupati Merangin, Al Haris menyatakan, Pemerintah Kabupaten Merangin saat ini terus berupaya membangun ekonomi kreatif warga, salah satunya agrowisata buah. Agrowisata buah tersebut berada di Desa Mampun Barat, Kecamatan Pemanang Barat, Kabupaten Merangin, Jambi yang secara resmi dibuka untuk umum pada Rabu (16/9).

Selain agrowisata buah, di lokasi tersebut juga dibangun kolam renang agar masyarakat bisa berolahraga sekaligus menikmati buah-buahan yang ada. "Objek wisata ini menggunakan konsep satu atap, masyarakat bisa berolahraga sambil menikmati buah-buahan yang ditawarkan di sana," kata Al Haris melalui keterangan resminya yang diterima, Kamis (17/9).

Al Haris mengapresiasi pemerintah desa yang sudah berinovasi di tengah pandemi Covod-19 yang melanda Tanah Air. Adanya tempat wisata buah-buahan tersebut di Kabupaten Merangin warga bisa menjaga imunitas tubuh dengan meningkatkan asupan vitamin dari buah-buahan di sana.

Untuk menambah variasi buah yang ada di agrowisata tersebut, pemerintah Kabupaten Merangin memberikan juga bantuan 200 batang bibit buah-buahan. Agar tamanan buah di lokasi agrowisata itu bertambah koleksinya.

"Saya melihat langsung tanaman buahnya masih kurang beragam, maka kami akan bantu bibit buah-buahan seperti, sirsak, alpukat dan durian," kata Al Haris.

Al-Haris mengakui desa-desa di Kabupaten Merangin sudah berpikir maju sehingga sekarang tidak ada lagi desa tertinggal di kabupaten tersebut. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di berbagai desa telah membuka akses jalan baru sehingga produksi pertanian gampang dibawa dan dipasarkan serta banyak objek wisata langsung yang dikelola oleh BUMDes.

"Dulu kita mempunyai tujuh desa tertinggal, tetapi sekarang Kabupaten Merangin telah nol desa tertinggal. Artinya kita sudah berpikir kedepan bagaimana desa-desa ini bisa menjadi desa yang maju dan mandiri," kata Al Haris.

Al Haris berharap pemerintah desa menjaga taman agrowista taman buah ini hasil inovasi desa Mampun Baru. Ia berharap inovasi itu berlanjut ke ide baru dan inovasi berikutnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement